Kebakaran Lahan, Wapres JK Minta Penanganan Menyeluruh

Bisnis.com,13 Agt 2019, 18:18 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Petugas gabungan memadamkan api yang membakar lahan di Desa Muara Baru, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (10/8/2019). Berdasarkan pantauan satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terdapat 441 titik api yang terdeteksi di sejumlah wilayah yang ada di Indonesia./ ANTARA - Mushaful Imam

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia membutuhkan penanganan lingkungan menyeluruh untuk mengatasi persoalan kebakaran lahan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan terjadinya kebakaran meluas dikarenakan cuaca kemarau yang ekstrim. Untuk itu diperlukan pembenahan tata kelola lingkugan agar cuaca kemarau ekstrem tidak lagi terulang ke depannya.

"Kebakaran hutan tidak hanya bisa diselesaikan melalui [penangangan] kebakaran hutannya. Lingkungan keseluruhan harus diperbaiki supaya iklim ekstrim panas begini berkurang," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa (13/8/2019).

Jusuf Kalla menyebutkan akibat kemarau panjang akibat perubahan iklim, dampak kebakaran tidak hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara sub tropis seperti Australia hingga Amerika Serikat juga mengalami masalah kebakaran lahan akibat kemarau panjang.

"Satu rokok saja jatuh bisa menyebabkan kebakaran. Jadi ini di samping manusia tapi juga iklim yang terjadi seperti itu [sehingga menimbulkan bencana asap di sejumlah wilayah di Indonesia]," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Menteri LHK Siti Nurbaya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto memantau langsung penanganan kebakaran hutan dan lahan, di provinsi Riau, Selasa (12/8/2019).

Doni menyebutkan kebakaran hutan dan lahan 99% dilakukan oleh manusia. "Solusinya melaksanakan operasi yang melibatkan pasukan gabungan dan bertugas melaksanakan Pencegahan, Penggalangan dan Penertiban. Satgas ini ditempatan di daerah yang sering terjadi bencana, serta Polri harus lebih berani dalam penegakan hukum" ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini