5 Berita Populer Ekonomi, Indonesia Rawan Jadi Sasaran Trade Diversion Produk China dan Pemerintah Diminta Tunda Pemindahan Ibu Kota

Bisnis.com,13 Agt 2019, 20:08 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Suasana di Pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China, 8 September 2018./REUTERS-Stringer

1. Perang Dagang, Indonesia Rawan Jadi Sasaran Trade Diversion Produk China

Meski riset Morgan Stanley menunjukkan bahwa Indonesia cenderung aman dari dampak perang dagang, Indonesia perlu mewaspadai trade diversion produk China.

Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan apabila bea masuk yang dikenakan atas produk China ke AS besar, maka China akan mencari negara dengan pasar yang hampir mendekati besarnya. Baca selengkapnya di sini

2. Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Diminta Tunda Pemindahan Ibu Kota

Di tengah gejolak ketidakpastian ekonomi global, pemerintah disarankan untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, salah satu caranya dengan memperbesar belanja sosial.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan, pemerintah harus memperbesar porsi belanja sosial dalam APBN untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Baca selengkapnya di sini

3. Pengembang Mega Proyek Meikarta Terbitkan MTN Lagi, Bunga 11,3 Persen

Pengembang mega proyek Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama, kembali menerbitkan surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) dengan bunga 11,3 persen per tahun.

Dalam laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Mahkota Sentosa Utama telah mendapatkan pendaftaran MTN Mahkota Sentosa Utama I Tahun 2018 seri I dengan kode MTN MKSU01IXMF. Baca selengkapnya di sini

4. Indonesia Masih Aman Dari Ancaman Perang Dagang

Indonesia diyakini masih aman dari gejolak perang dagang AS-China.

David E. Sumual, ekonomi Bank Central Asia menyatakan dalam suasana perang dagang, struktur ekonomi Indonesia tidak bisa terakselerasi. Baca selengkapnya di sini

5. Pemerintah Harus Antisipasi Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan

Meski riset Morgan Stanley menyebut Indonesia cenderung aman dari resesi akibat perang dagang, pelebaran defisit transaksi berjalan perlu diantisipasi.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana menyatakan sependapat dengan Morgan Stanley, bahwa ada downside risk akibat perang dagang utamanya berasal dari risiko melemahnya supply chain atau perdagangan global. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini