Bisnis.com, JAKARTA — Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas membantah isu terkait dengan serangan siber dan akan mengalami kebangkrutan.
Menurutnya pesan gelap di media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp yang menginformasikan bahwa Bank Mandiri mengalami kerugian, akan segera bangkrut dan akan diambil China adalah tidak benar.
“Tindakan penyebaran isu itu merupakan upaya pendiskreditan dengan tujuan merusak kepercayaan masyarakat, baik kepada Bank Mandiri, perekonomian Indonesia serta pemerintah,” katanya melalui siaran pers, Rabu (14/8/2019).
Bank Mandiri, lanjut Rohan, merupakan Bank milik pemerintah terbesar di Indonesia dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia. Dengan kondisi tersebut, tidak mungkin segala kejadian tidak dimonitor dan diawasi oleh kedua institusi tersebut.
Perseroan melihat, informasi yang disebarkan melalui kanal media sosial tersebut seperti diskenariokan oleh pihak tertentu yang memiliki itikad tidak baik untuk mengganggu perekonomian dan pemerintah.
Rohan mengemukakan bahwa Bank Mandiri akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menindak pelaku penyebaran isu tersebut. Bank Mandiri pun mengimbau masyarakat tidak ikut menyebarkan berita bohong Karena dapat melanggar UU ITE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel