NERACA PERDAGANGAN JULI 2019 : Ekspor Kendaraan dan Bagiannya Jadi Kontributor Terbesar

Bisnis.com,15 Agt 2019, 13:08 WIB
Penulis: Achmad Aris & Gloria F.K. Lawi
Deretan mobil Toyota siap dikapalkan di pelabuhan di Tanjung Priok Car Terminal. /TMMIN

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kendaraan dan bagiannya mengalami peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada Juli 2019 dibandingkan dengan Juni 2019.

Berdasarkan rilis data BPS, Kamis (15/8/2019), ekspor kendaraan dan bagiannya tercatat sebesar US$302,2 juta (58,75 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada perhiasan/permata US$116,4 juta (14,86 persen).

Komoditas lainnya yang juga meningkat nilai ekspornya adalah mesin/peralatan listrik US$221,2 juta (35,19 persen); bahan bakar mineral US$188,8 juta (10,92 persen); pakaian jadi bukan rajutan US$185,2 juta (67,25 persen); serta karet dan barang dari karet US$179,0 juta (40,54 persen).

Sementara itu, komoditas yang menurun selain perhiasan/permata adalah timah US$78,8 juta (54,60 persen); kapal laut US$25,2 juta (76,28 persen); bahan kimia anorganik US$19,5 juta (21,71 persen); serta nikel US$2,3 juta (3,45 persen).

Selama Januari–Juli 2019, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 digit) di atas memberikan kontribusi 39,16 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang tersebut turun 3,20 persen terhadap periode yang sama tahun 2018.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2019 turun 8,02% (y-o-y).

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan nilai ekspor Indonesia pada Juli 2019 mencapai US$15,45 miliar.

Angka ini meningkat 31,02% dibandingkan dengan ekspor Juni 2019. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Juli 2018 menurun 5,12%.

Untuk ekspor nonmigas pada Juli 2019 tercatat US$13,85 miliar atau naik 25,33% dibandingkan dengan Juni 2019. Jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas Juli 2018 juga turun 6,88%.

Dari sisi volume, ekspor nonmigas juga meningkat 21,49% dibandingkan dengan Juni 2019. Hal ini disebabkan oleh peningkatan volume ekspor nonmigas 18,68%.

Untuk ekspor migas, Suharyanto merincikan Juli 2019 tercatat US$1,60 miliar.

Secara rinci, industri pengolahan hasil minyak tercatat US$384,2 miliar. Untuk ekspor pertambangan US$1,22 miliar, minyak mentah US$0,18 miliar, dan gas sebesar US$1,04 miliar.

Volume ekspor migas Juli 2019 dibandingkan dengan Juni 2019 meningkat 98,12%. Untuk hasil minyak dan minyak mentah naik 80,77% dan 53,76%, serta gas 113,15% (m-t-m).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini