TKDN Motor Listrik Gesits Ditargetkan Capai 100 Persen pada 2021

Bisnis.com,15 Agt 2019, 11:46 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Menristekdikti Mohamad Nasir (kiri) mengendarai sepeda motor listrik menuju lokasi acara Indonesia Startup Summit 2019 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sepeda motor listrik merek nasional, Gesits, ditargetkan akan mencapai 100% saat PT QMB New Energy Materials mulai berproduksi pada 2021.

Pabrik terebut akan memproduksi 131.000 ton kristal sulfat nikel, 13.000 ton kristal sufalt kobalt, dan 27.000 kristal sulfat mangan per tahun.

Saat ini TKDN Gesits sudah mencapai 40%. Adapun, TKDN terbesar dimiliki oleh baterai yang sejauh ini masih diimpor. Deputy Director PT Gesits Technologies Indo Abdullah Alwi mengatakan komponen baterai berkontribusi sekitar 30%-40% dari sebuah sepeda motor listrik.

Adapun, sekitar 20% dari komponen Gesits lainnya masih bergantung kepada impor lantaran belum ada pabrikan lokal yang memproduksi maupun memiliki standar yang diinginkan perseroan seperti lampu LED dan spidometer.

“Kami di Gesits punya [jargon] yang namanya ‘semangat lokal banget’. Karena tanpa intervensi luas akhirnya kami bisa lebih independen,” katanya, Rabu (14/8/2019).

Alwi mengatakan pihaknya akan melakukan ekspansi kapasitas produksi untuk memenuhi target penjualan sebanyak 1 juta uni pada 2025. Perseroan berencana membangun pabrik kedua tersebut di Pulau Jawa.

Menurut Alwi, pemilihan lokasi pabrik tersebut mengingat serapan sepeda motor terbesar berada di Pulau Jawa. Menurutnya, wacana pemindahan Ibu Kota tidak akan mengubah konstalasi serapan sepeda motor.

“Ibu Kotanya yang pindah, [konsumen] pulaunya tidak pindah,” ujarnya.

Alwi mengatakan saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 48.000 unit sepeda motor listirk per tahun. Namun demikian, pabrik tersebut baru memanfaatkan di bawah 20% dari kapasitas yang direncanakan.

Menurutnya, pabrik baru tersebut dapat memproduksi setidaknya 300.000 unit per tahun dengan menambah dua hari kerja, dua giliran kerja dan satu lini produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Galih Kurniawan
Terkini