Obligasi Daerah: Dinanti Tapi Disesuaikan

Bisnis.com,15 Agt 2019, 03:31 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, BALIKPAPAN--Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, penerbitan obligasi daerah menjadi kabar yang menggembirakan dan ditunggu oleh banyak pelaku. Sejauh ini, banyak pembangunan daerah terhambat karena kurangnya anggaran.

Pasar pun akan merespon dengan baik selama daerah dan tujuan dari penerbitan dan penggunaan tersebut jelas.

“Meskipun demikian, yang harus dijaga adalah jangan sampai adanya bubble obligasi daerah, ketika semua daerah mengeluarkan obligasi daerah. Sesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Jangan sampai itu semua menjadi mubazir, karena sampai hari ini pun penyerapan dana masih kurang maksimal,”ungkapnya Rabu (4/8/2019).

Lebih jauhnya, ketika daerah yang mengeluarkan masih kurang sumber daya manusia yang dapat mengelola dengan baik. Hal ini akan memberikan peningkatan resiko yang berimbas pada kurang atraktifnya pemberian tingkat kupon. Idealnya nilai kupon tersebut akan lebih baik dari obligasi pemerintah, tetapi akan di bawah dari kupon korporasi.

“Selain kupon, apakah resikonya dapat dijaga dengan baik? Meskipun pemerintah pusat akan mem-back up pembayaran kupon tersebut ujung-ujungnya nanti. Namun sejauh mata memandang, kami menilai bahwa yang harus diukur adalah tingkat resiko suatu daerah dan kebutuhan anggaran dari suatu daerah,”tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini