Tumpahan Minyak Pertamina : Investigasi Setelah Semburan Berakhir

Bisnis.com,15 Agt 2019, 15:20 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Petugas mengumpulkan tumpahan minyak mentah yang tercecer di Laut Utara Karawang, Jawa Barat. Foto/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Investigasi penyebab adanya gelembung gas hingga semburan minyak di Sumur YYA-1, Proyek YY, Blok Offshore North West Java (ONWJ) dilakukan setelah aktivitas semburan minyak berakhir.

Mirza Mahendra, Kasubdit Keselamatan Hulu Migas Kementerian ESDM, mengatakan investigasi difokuskan untuk mengetahui penyebab utama kejadian gelembung gas dan tumpahan minyak.

"Kami tangani [tumpahan minyak] semuanya baru nanti kita lakukan investigasi. Sesuai kewenangan di Direktorat Teknik, kami mempunyai tugas fungsi mencari penyebab utama dasar kejadian tumpahan minyak, bukan mencari siapa yang salah siapa yang benar," katanya, dalam konferensi pers Perkembangan Upaya Penanganan Peristiwa di Sumur YYA-PHE ONWJ, Kamis (15/8/2019).

Terkait hasil investigasi, akan terlebih dahulu dilaporkan kepada Dirjen Migas dan Menteri ESDM. Menurutnya, investigasi akan menitikberatkan pada data-data pengeboran dan lainnya.

"Saat ini juga sebenarnya kami sedang mengumpulkan, tapi belum secara resmi investigasi," tambahnya.

Adapun Ditjen Migas akan menunggu selesainya proses pengeboran relief well untuk menyuntikan lumpur berat sehingga semburan minyak berhenti.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan dengan maksimalnya penanganan tumpahan minyak di laut, diharapkan tidak ada ceceran yang sampai ke pantai.

"Sekarang kami perlu menghitung tumpahan minyak karena ada yang mengalami evaporasi," katanya.

Pertamina juga menjalankan teknik baru dalam menangani tumpahan minyak dari Proyek YY, Blok ONWJ, yakni dengan menampung minyak langsung dari semburan Sumur YYA-1. Langkah ini diharapkan bisa menahan agar tumpahan minyak tidak meluas ke darat.

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan baru akan mengetahui penyebab terjadinya gelembung gas dan semburan minyak di Sumur YYA-1, Proyek YY Blok ONWJ, 3 - 6 bulan setelah kejadian.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan masih mengumpulkan data-data serta memerlukan waktu untuk melakukan simulasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini