5 Berita Populer Market, Pefindo Turunkan Peringkat APLN dan Antara Mobil Listrik, Divestasi, dan INCO

Bisnis.com,16 Agt 2019, 19:05 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
/Bisnis.com

1. Pefindo Turunkan Peringkat APLN Jadi idBBB dengan Credit Watch

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) dari idA- menjadi idBBB dan proyeksi credit watch akibat potensi gagal bayar sindikasi pinjaman.

Analis Pefindo Yogie Perdana mengatakan penurunan peringkat dilakukan mengacu pada pertimbangan peningkatan risiko pembiayaan kembali atau refinancing dan likuiditas. Baca selengkapnya di sini

2. Antara Mobil Listrik, Divestasi, dan Vale Indonesia (INCO)

Dalam sepekan, harga saham PT Vale Indonesia Tbk. terus melaju di zona hijau. Sentimen apa yang menjadi bahan bakar pergerakan saham produsen nikel itu?

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten bersandi INCO itu menguat dari level Rp3.110 per saham pada akhir perdagangan Kamis (9/8/2019) ke level Rp3.440 per saham pada akhir perdagangan Kamis (15/8/2019). Baca selengkapnya di sini

3. Waskita Beton Precast (WSBP) Cetak Kontrak Baru Rp3,29 Triliun

PT Waskita Beton Precast Tbk. mengantongi kontrak baru senilai Rp3,29 triliun sepanjang Januari-Juli 2019 atau setara dengan 31,7 persen dari target yang dibidik pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Siti Fathia Maisa Syafurah mengatakan perseroan membidik kontrak baru senilai Rp10,39 triliun pada 2019. Baca selengkapnya di sini

4. Kerek Harga Bir, Delta Djakarta (DLTA) Jaga Margin Laba

PT Delta Djakarta Tbk. melakukan penyesuaian harga jual produk minuman beralkohol untuk menjaga raihan margin laba pada semester I/2019.

Direktur Independen Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengatakan, kinerja yang tertekan sepanjang semester I/2019 sejalan dengan banyaknya regulasi yang mempersempit ruang gerak perseroan. Baca selengkapnya di sini

5. Tinggal 5 Hari, Pemesanan Sukuk Tabungan ST005 Sudah Tembus Rp1,08 Triliun

Pemesanan surat berharga negara (SBN) ritel ST005 menembus Rp1,08 triliun atau 54,44% dari target Rp2 triliun dengan batas waktu pemesanan hingga 21 Agustus 2019.

Dikutip dari laman Investree, Jumat (16/8/2019), pada 5 hari sisa masa penawaran ini penjualan instrumen bertenor 2 tahun itu telah mencapai lebih dari separuh target pemesanan yang ditetapkan Pemerintah. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini