Kementerian PUPR Bangun 699 Unit Huntara di Palu, Sigi, Donggala

Bisnis.com,17 Agt 2019, 12:09 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Dua orang anak korban gempa melintas di depan kompleks Hunian Sementara (Huntara) di Desa Baliase, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (14/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun hunian sementara (huntara) sebanyak 699 unit, yang terdiri atas 8.388 bilik di 72 lokasi di Palu, Sigi, dan Donggala. 

Huntara ini akan menjadi tempat tinggal sementara bagi warga yang terdampak gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di daerah tersebut pada tahun lalu, sembari menunggu pembangunan hunian tetap (huntap) selesai dilakukan.

Berdasarkan validasi data Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya per Kamis (15/8/2019), masih ada 786 bilik huntara yang belum dihuni. Perinciannya, 320 bilik yang tersebar di 6 lokasi di Palu, 141 bilik yang tersebar di 3 lokasi di Sigi, dan 325 bilik yang tersebar di 5 lokasi di Donggala.
 
Menurut Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng Ferdinand Kano Lo, belum terhuninya huntara karena masih menunggu Surat Keputusan yang diterbitkan Pemerintah Daerah (Pemda) bagi nama-nama penghuni huntara. Penyebab lainnya adalah adanya warga yang memilih tinggal di rumah agar mendapat bantuan sosial dari pihak lain, termasuk bantuan jatah hidup. 
 
“Untuk itu, kami berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi dan sektor terkait untuk mencari solusi percepatan penghunian huntara,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (17/8).
 
Hingga saat ini, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR telah memulai pembangunan sebanyak 7.188 unit huntap untuk para korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala. Huntap yang akan dibangun adalah rumah tipe 36 di atas lahan seluas 150 meter persegi dengan konstruksi bangunan tahan gempa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini