Lapas Kelebihan Penghuni Kerap Jadi Sumber Masalah

Bisnis.com,17 Agt 2019, 21:37 WIB
Penulis: Abdul Hadi Firsawan
Ilustrasi: Aparat Kepolisian Polres Aceh Utara mencabut batang tanaman ganja saat operasi ladang ganja di Desa Cot Rawa Tu, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, Aceh./Antara-Rahmad

Bisnis.com, BANDA ACEH – Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan lembaga permasyarakatan yang kelebihan penghuni kerap menjadi sumber permasalahan. Oleh karena itu, pemerintah menaruh perhatian besar untuk mengatasi jumlah warga binaan yang terlalu banyak.

"Kondisi lapas yang kelebihan penghuni di atas 100% saat ini menjadi sumber segala masalah, bahkan terkadang menjadi alasan pembenaran terjadinya penyimpangan di lapas. Masih banyak kita dengar adanya pengendalian peredaran narkoba, penggunaan ponsel, dan pungutan liar yang terjadi di lapas. itu karena kelebihan penghuni," kata Nova di Lapas Kelas II A Lambaro, Banda Aceh, Sabtu (17/8/2019).

Oleh karena itu, lanjutnya, semua pihak harus membangun kesadaran agar lapas bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Menurutnya, upaya pembenahan melalui program revitalisasi penyelenggaraan permasyarakatan harus terus dilakukan, di mana peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fokus program. Nova berharap program tersebut mampu meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kemandirian warga binaan.

Di Aceh, penghuni lapas didominasi oleh terdakwa kasus yang menyangkut narkotika, di samping itu memang banyak lahan di Aceh ditanami ganja. Badan Narkotika Nasional telah berupaya agar lahan ganja di Aceh dialihkan ke tanaman produktif. Program ini berlangsung di Gayo Lues, Bireuen, dan Aceh Besar.

"Tapi peredaran narkoba ini sudah terlalu masif dan di Aceh juga kasusnya tinggi. Saya pikir ke depan harus ada upaya baru untuk pemberantasan narkoba, tidak bisa lagi kalau hanya mengandalkan skema yang ada," tutur Nova saat ditanyai soal pemberantasan narkoba di Aceh.

Peredaran narkoba di Aceh, juga terjadi di dalam lapas. Nova Iriansyah tidak menampik fakta tersebut. Salah satu faktornya, kata Nova, karena penghuni lapas didominasi oleh pengguna dan pengedar narkoba sehingga mereka bisa "menguasai dan bekerja" di lapas.

"Fakta ini harus kita akui dan belum bisa kita hilangkan," tutur Nova. Karena itu, ia berharap para stakeholder bisa merumuskan kebijakan baru yang membawa perubahan positif pada pengurangan konsumsi narkotiba oleh masyarakat Aceh.

Terkait penghuni lapas yang lebih banyak daripada kapasitas lapas, Kakanwil Kemenkumham Aceh Agus Toyib mengatakan pihaknya biasa mengakali over capasity dengan melakukan redistribusi narapidana. Mereka memindahkan napi ke lapas lain yang masih memiliki kuota untuk menampung napi.

"Persoalan over kapasitas itu tidak hanya di lapas Aceh, tapi juga di tempat lain. Kapasitas lapas di seluruh Aceh itu hanya 3.000-an, sementara jumlah anggota warga binaan sekarang sampai 8.000-an," ujar Agus Toyib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini