RS Ainun Bantu Turunkan Biaya Pengobatan Masyarakat

Bisnis.com,18 Agt 2019, 16:18 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Petugas Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sample makanan di kompleks Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (10/5/2019)./ANTARA-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, MANADO – Jumlah rata-rata pasien asal Gorontalo yang dirujuk ke luar daerah mencapai 2.481 orang per tahun. Kondisi ini menjadi salah satu alasan Pemprov Gorontalo membangun RS Ainun yang akan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Kepala Bapppeda Gorontalo Budiyanto Sidiki menjelaskan, para pasien biasanya dirujuk ke Manado, Makassar, atau ke Jawa. Setiap rujukan diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp12 juta—Rp15 juta. Dengan perhitungan itu, biaya pengobatan selama 1 pekan mencapai Rp59,4 miliar.

“Biaya ini bisa saja lebih mahal karena pasien yang dirujuk itu kan didampingi keluarganya. Semakin banyak yang ikut semakin besar biayanya. Belum lagi soal ongkos transportasi dan akomodasi selama dirawat,” katanya dikutip dari siaran pers, Minggu (18/8/2019).

Di sisi lain, Pemprov Gorontalo hanya mampu menyediakan anggaran Rp1,25 miliar per tahun untuk pasien rujukan. Dana ini hanya bisa mengakomodir sekitar 20—25 pasien miskin, tergantung lokasi daerah dan rumah sakit rujukan.

“Berdasarkan kajian inilah kenapa KPBU [Kerja Sama antar Pemerintah dan Badan Usaha] RS Ainun ini perlu untuk kita laksanakan. Jika RS Ainun sudah menjadi rumah sakit rujukan tipe B maka pasien yang keluar daerah ini bisa berobat di Gorontalo dengan biayanya yang lebih murah,” tuturnya.

Dia mengatakan, KPBU RS Ainun dapat menjadi berkembang menjadi dalam waktu yang singkat. RS Ainun saat ini masuk kategori tipe C dengan 63 kamar tidur, 19 dokter, dan 75 tenaga medis. Dengan menjadi tipe B, RS Ainun akan memiliki 267 kamar tidur, 75 dokter, dan 509 tenaga medis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini