Kalimantan Timur Berharap dari Efek Berganda Ibu Kota Baru

Bisnis.com,23 Agt 2019, 18:26 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Pekerja melintas di area pembangunan proyek Refinery Development Master Project (RDMP) Refinery Unit V Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (26/4/2018)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Senada, pengamat ekonomi Universitas Mulawarman Aji Sofyan menyebutkan sebagai sebuah ibu kota, Kaltim tak lagi bisa mengandalkan sektor hulu pertambangan, dan secara perlahan mengalami pengurangan porsi.

Kaltim tak terelakkan akan bergerak menuju sektor perdagangan, industri, serta transportasi yang diperlukan sebagai sebuah ibu kota.

Selain itu, Kaltim menjadi ibu kota baru akan diikuti oleh peningkatan produk domestik regional bruto. Efek berganda yang ditimbulkan bergerak sejalan dengan pertumbuhan share ekonomi akibat proses konsumsi, produksi, distribusi serta akslerasi tenaga kerja.

Menurutnya, selama 5 tahun pertama pertumbuhan ekonomi Kaltim akan mengalami perubahan drastis yang disumbang dari sektor konstruksi, properti, serta bahan bangunan. Kondisi itu sebagai dampak pembangunan yang dimulai pada 2021.

“Fase periode berikutnya, secara signifikan terlihat kalau biasanya rata-rata pertumbuhan ekonomi Kaltim 3,5% -3,7%. Begitu periode 5 tahun tahun kedua sudah tumbuh di atas ekonomi nasional yakni di atas 7%,” terangnya.

Kajian Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan bahwa dengan memindahan ibu kota ke luar Jawa, lebih dari 50 persen wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan. Selain itu, dengan skala konservatif, dampak ekonomi pemindahan ibu kota ke Kalimantan bisa meningkatkan produk domestik bruto nasional sebesar 0,1%--0,2%. Selain tentunya dapat menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan.

Kenaikan price of capital diproyeksikan sebesar 0,23% dengan kenaikan price of labour sebesar 1,37%.

Pemindahan ibu kota ke Kalimantan juga akan mendorong penurunan kesenjangan antarwilayah karena mampu mendorong perdagangan antarwilayah, mendorong investasi dan mendorong diversifikasi ekonomi. Utamanya juga bisa meningkatkan output beebrapa sektor nontradisional terutama sektor jasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini