United Tractors (UNTR) Pangkas Target Penjualan Alat Berat Komatsu Jadi 3.600 Unit

Bisnis.com,26 Agt 2019, 12:39 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Jajaran direksi PT United Tractors Tbk. yang baru. Perseroan mengganti dirut emiten dengan kode UNTR itu dalam rapat umum pemegang saham yang digelar Selasa (16/4/2019). /Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. merevisi turun target penjualan alat berat Komatsu dari 4.000 unit menjadi 3.600 unit pada 2019.

Direktur United Tractors Iman Nurwahyu mengatakan prospek penjualan alat berat masih menantang pada 2019. Oleh karena itu, perseroan merevisi turun target penjualan alat berat komatsu dari sebelumnya 4.000 unit.

“Target penjualan akan diturunkan menjadi 3.600 unit,” ujarnya di Jakarta, Senin (26/8/2019).

Sara K. Loebis, Head of Corporate Communication Division United Tractors, menjelaskan bahwa revisi itu dilakukan sejalan dengan realisasi penjualan pada semester I/2019. Menurutnya, para pelanggan, khususnya dari sektor pertambangan, melakukan pesanan alat berat 6 bulan sebelumnya.

Dia menilai angka 3.600 sudah realistis hingga akhir tahun. Pasalnya, perseroan sudah memiliki gambaran yang jelas.

“Jadi kami kan sekarang sudah punya gambaran kira-kira pelanggan yang sudah confirm dan masih lihat-lihat situasi berapa banyak. Nah, lebih baik kami mengacu kepada yang confirm,” jelasnya.

Sebagai catatan, total penjualan alat berat emiten berkode saham UNTR itu sebanyak 1.917 unit pada semester I/2019. Jumlah itu turun 20,13% dari 2.400 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Head of Research Ciptadana Sekuritas Arief Budiman mengatakan UNTR melaporkan penjualan alat berat komatsu 2.122 unit pada Januari 2019—Juli 2019. Posisi itu turun 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dia menyebut bahwa pangsa penjualan untuk sektor pertambangan sepanjang periode turun menjadi 46%. Pada periode yang sama sebelumnya, sektor itu berkontribusi 55% terhadap volume penjualan komatsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ana Noviani
Terkini