Ketegangan Perang Dagang Meningkat, Bursa Eropa Tergelincir di Awal Perdagangan

Bisnis.com,26 Agt 2019, 15:46 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Indeks Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa melemah ke level terendah dalam satu pekan terakhir pada awal perdagangan Senin (26/8/2019) karena investor melepas kepemilikan saham setelah meningkatnya tensi perang dagang AS-China.

Dalam sebuah pengumuman pekan lalu, Trump mengatakan tarif 25 persen eksisting terhadap impor China senilai US$250 miliar akan naik menjadi 30 persen pada 1 Oktober, bersamaan dengan peringatan ke-70 berdirinya Republik Rakyat China.

Di sisi lain, rencana penerapan tarif 10 persen untuk produk impor China lainnya senilai US$300 miliar akan mengalami kenaikan menjadi 15 persen dan dimulai dengan tahap pertama pada 1 September dan dilanjutkan pada 15 Desember.

"China dengan tegas menenta dan mendesak Washington untuk menghentikan perbuatan ini atau mereka akan menanggung konsekuensinya," menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan China, seperti dikutip melalui Bloomberg, Minggu (25/8/2019).

Pelemahan di bursa Eropa tidak sebesar bursa saham Asia, setelah Trump pada hari Senin mengatakan Cina telah menghubungi pejabat perdagangan AS untuk mengatakan mereka ingin kembali melakukan perundingan.

Indeks Stoxx Europe 600 terpantau melemah 0,34 persen atau 1,26 poin ke level 370,10 pada pukul 15.04 WIB, setelah dibuka turun0,21 persen ke level 370,57 dan sempat merosot hingga 0,61 persen ke level terendah sejak 16 Agustus.

"Ini sesuai dengan skenario dasar kami yaitu perang perdagangan akan terus meningkat, itu juga alasan mengapa kami tidak terlalu mempertimbangkan komentar terakhir," kata Teeuwe Mevissen, ekonom senior di Rabobank, seperti dikutip Reuters.

"Kami tidak melihat adanya solusi dalam jangka pendek," lanjutnya.

Volume perdagangan menipis karena hari libur di pasar saham Inggris, namun pelemahan meluas, dengan indeks teknologi menjadi penekan terbesar dengan penurunan 0,59 persen.

Saham Eropa telah bergejolak sepanjang Agustus dan kekhawatiran konflik AS-Cina akan memaksa ekonomi zona euro ke dalam resesi. Di sisi lain, investor terus berharap bank sentral utama akan mengambil langkah untuk mengatasi dampak perlambatan ekonomi.

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat berjanji untuk "melakukan tindakan yang sesuai" untuk menjaga ekonomi AS tetap sehat, meskipun tidak berkomitmen untuk melakukan pemotongan suku bunga dengan segera.

Dalam berita terkait perusahaan, saham real estat Jerman mendapat tekanan setelah sebuah laporan bahwa pemerintah kota Berlin berencana untuk membatasi harga sewa. Saham Deutsche Wohnen turun 3,3 persen, sementara Vonovia turun 2 persen.

Produsen produk kacamata Ray-Ban, EssilorLuxottica, naik 1,15 persen ke rekor tertinggi setelah Reuters melaporkan hedge fund AS, Third Point LLC, membeli saham di perusahaan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini