Simpanan Masyarakat di Bank Tumbuh Lambat Sepanjang Semester 1

Bisnis.com,28 Agt 2019, 13:49 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan jumlah simpanan masyarakat di bank secara year-on-year (YoY) melambat pada Semester I/2019.

Berdasarkan data Distribusi Simpanan Bank Umum yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pertumbuhan jumlah simpanan yang dikelola 112 bank umum tumbuh 7,95 persen secara YoY. Pertumbuhan ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, dengan tingkat pertambahan simpanan mencapai 9,84 persen secara YoY.

Total simpanan masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola bank per Juli 2019 mencapai Rp5.799 triliun. Sementara simpanan dari bank lain yang dikelola lembaga perbankan sebesar Rp101 triliun.

Dilihat dari jenisnya, simpanan masyarakat terbanyak yang dikelola bank berbentuk deposito dengan persentase mencapai 43,27 persen. Kemudian, dana murah berupa giro dan tabungan yang dikelola bank berturut-turut berjumlah 24,03 persen dan 31,01 persen dari seluruh simpanan.

Jika ditelisik lebih jauh ada penurunan jumlah giro yang dikelola bank umum sebanyak 0,47 persen dibanding Juni tahun lalu. Sementara jumlah tabungan hanya tumbuh 0,01 persen dan deposito tumbuh 0,67 persen secara YoY.

Berdasarkan jenis valuta, ada 86,20 persen simpanan masyarakat dengan mata uang rupiah dan 13,80 persen menggunakan valas. Jumlah simpanan yang menggunakan rupiah secara YoY berkurang 20 basis poin (bps) dari 86,40 persen tahun lalu, sementara yang menggunakan valas naik dengan persentase sama.

Kemudian, simpanan dengan nominal di atas Rp5 miliar tercatat turun 0,32 persen secara YoY. Penurunan ini berbanding terbalik dengan simpanan berjumlah di bawah Rp5 miliar. Berdasarkan pengamatan, persentase simpanan dengan semua rentang nominal di bawah Rp5 miliar naik secara YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini