Pemprov Kaltim Tetap Hijaukan Ibu Kota Baru

Bisnis.com,30 Agt 2019, 16:52 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Foto aerial bekas tambang batu bara di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (28/8/2019). Kementerian LHK akan memperbaiki lubang-lubang bekas tambang di kawasan calon ibu kota negara baru./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay.

Bisnis.com, BALIKPAPAN-- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan rencana pembangunan ibu kota negara baru sama sekali tidak akan merusak hutan dan hutan lindung.

Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan pemerintah akan menghijaukan kembali titik-titik di kawasan hutan konservasi Bukit Soeharto yang saat ini faktanya digunakan bukan untuk kepentingan hutan.

Pihaknya sepenuhnya mendukung penerapan kaidah-kaidah lingkungan.

Kalau biasanya, kata Isran, kota itu 30 persennya ruang terbuka hijau atau RTH, maka nanti kita akan balik. Fisik bangunannya hanya 30 persen dan 60 sampai 70 persen selebihnya adalah ruang terbuka hijau.

"Konsepnya, lebih banyak pohon. Bahasa kerennya forest city atau green city, atau apalah itu namanya,”ungkapnya melalui keterangan resmi dikutip Jumat (30/8/2019).

Dengan pendekatan green city dan forest city ini, maka konsep ibu kota negara baru diyakininya akan sangat berbeda dari ibu kota negara di seluruh dunia.

“Kita akan coba. Bagaimana ibu kota negara nanti berada di tengah-tengah hutan. Ibu kota negara dikelilingi hutan. Maka jangan ragukan kami soal kaidah lingkungan ini. Malah yang gundul dan berlubang akan kita hijaukan kembali,”tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini