Menteri PUPR Tinjau Proyek Bendungan Sidan di Bali

Bisnis.com,01 Sep 2019, 19:43 WIB
Penulis: Sultan Anshori
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya juga meninjau proyek bendungan Sidan yang berlokasi di desa Bilok Sidan, Kecamatan Petang, Badung, Bali, Minggu (1/9/2019)./Bisnis-Sultan Anshori.

Bisnis.com, BULELENG — Selain melakukan inspeksi ke proyek shortcut di Buleleng dan Tabanan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerjanya juga meninjau proyek Bendungan Sidan yang berlokasi di desa Bilok Sidan, Kecamatan Petang, Badung Bali.

Basuki mengatakan pembangunan Bendungan Sidan ini merupakan program pembangunan yang menjadi prioritas nasional. Total ada sebanyak 65 bendungan yang dibangun bersamaan di Indonesia dan dua diantaranya berlokasi di Bali.

Dia menyebut, pembangunan bendungan-bendungan tersebut dilakukan dalam rangka untuk menjaga ketahanan air. Khusus bendungan sidan ini, akan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 3,8 juta kubik yang nantinya akan berfungsi mengalihkan ke bendungan-bendungan kecil yang ada di sekitarnya sehingga airnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat khususnya Denpasar.

Basuki menegaskan pembangunan bendungan sidan ini sebenarnya belum maksimal karena kebutuhan air di Denpasar sangat besar meski sebelumnya sudah dibangun bendungan muara di Ibu Kota Bali tersebut.

"Oleh sebab itu, kami berencana akan membangun bendungan lain untuk memenuhi kebutuhan air di Bali. Itu semua instruksi bapak presiden," tuturnya saat ditemui di lokasi proyek bendungan sidan, Minggu (1/9/2019).

Bendungan Sidan merupakan bendungan tipe zonel dengan inti tegak yang memiliki panjang puncak 158 meter serta lebar puncak 8,5 meter. Sumber airnya yang ada di waduk ini berasal dari Sungai Ayung.

Secara fasilitas, bendungan juga dilengkapi terowongan pengelak sepanjang 555 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405,09 meter per detik menjadi 138,20 meter per detik debit keluar.

Bendungan ini dibiayai menggunakan APBN dengan skema tahun kontrak jamak 2018-2021 senilai Rp800 miliar dengan dikerjakan oleh Konsorsium PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Universal Suryaprima. Hingga hari ini, realisasi pengerjaan proyek ini sudah mencapai 3% berupa pengerjaan jalan akses, terowongan pengelak dan intake. Ditargetkan proyek ini akan selesai pada 2022 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini