RI Bahas Kerja Sama Infrastruktur dengan Timor Leste

Bisnis.com,02 Sep 2019, 08:00 WIB
Penulis: Krizia Putri Kinanti
Bandara Oe-Cusse di Wilayah Administrasi Khusus Oe-Cusse, Timor Leste diresmikan Selasa (18/6/2019). Bandara ini dibangun oleh PT Wijaya Karya Tbk./Zufrizal

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengirim utusan khusus yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk menghadiri Peringatan Ke-20 Hari Jajak Pendapat di Dili, Timor Leste.

Menteri Basuki didampingi Dubes RI untuk Timor Leste Sahat Sitorus dan anggota delegasi lainnya melakukan pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum Timor Leste Salvador Soares dos Reis Pires guna membahas peningkatan kerja sama di bidang infrastruktur, baik dalam hal konstruksi maupun pengembangan sumber daya manusia.

Kementerian PUPR RI telah menjalin kerja sama yang erat dengan Kementerian PU Republik Demokratik Timor Leste dalam bidang infrastruktur.

Kerja sama didasari oleh nota kesepahamanan kerja sama infrastruktur antara Menteri PU RI dan Menteri Infrastruktur RDTL yang ditandatangani tanggal 22 Maret 2011, yang kemudian direvisi menjadi nota kesepahaman kerja sama di bidang infrastruktur pekerjaan umum, perumahan, pengembangan perkotaan dan wilayah antara Menteri PUPR RI dan Menteri PU RDTL yang ditandatangani pada 10 Juli 2017.

Kerja sama yang dilakukan dalam bentuk pelatihan, pengiriman tenaga ahli, program magang, pembangunan infrastruktur (jembatan), dan berbagi pengalaman pada bidang jalan dan jembatan, perumahan permukiman, manajemen dan perencanaan air minum dan jasa konstruksi.

Dalam kesempatan tersebut, kedua menteri bersepakat untuk memperpanjang nota kesepahaman dimaksud yang  akan berakhir pada Desember 2019.

“Saya dulu pernah di sini [ketika itu Timor Timur]. Jadi, saya ke sini bernostalgia dan bertemu dengan kolega yang sudah saya anggap sebagai keluarga yakni Menteri PU Timor Leste. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat untuk terus membantu dan melakukan kerja sama dengan Timor Leste, khususnya dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan kapasitas SDM,” ujar Basuki melalui siaran pers, Minggu (1/9/2019).

Berdasarkan pengalaman puluhan tahun dan pengetahuan mengenai kawasan NTT dan Timor Leste, Menteri Basuki menyampaikan masukan bahwa setidaknya RDTL membutuhkan dua bendungan guna mengelola air sehingga negara itu dapat mencapai kemandirian pangan.

Menteri Soares sependapat dengan pandangan Menteri Basuki dan menyampaikan harapan kiranya Indonesia dapat mengirimkan ahli bendungan ke RDTL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini