Pelonggaran GWM Lebih Berdampak daripada Pemangkasan Suku Bunga

Bisnis.com,02 Sep 2019, 22:31 WIB
Penulis: M. Richard
Karyawan beraktivitas di kantor cabang CIMB Niaga di Jakarta, Jumat (17/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Syariah Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga Syariah) Pandji P. Djajanegara menuturkan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) akan lebih berdampak positif dibandingkan dengan pemangkasan suku bunga acuan.

“Saat likuiditas sangat ketat, dan pelaku industri perbankan termasuk perbankan syariah butuh likuiditas yang cepat,” katanya.

Dia menjelaskan, pemangkasan suku bunga acuan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat membuat likuiditas kembali longgar.

Namun, dalam posisi loan to deposits ratio (LDR) yang saat ini di kisaran 94%, pelaku industri perbankan akan semakin berhati-hati untuk suku bunga simpanannya.

“94 persenitu masih cukup ketat, pelaku industri perbankan masih akan tentunya akan masih saling melihat perkembangan pasar terlebih dahulu,” katanya.

Sementara itu, Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani menyarankan regulator untuk melihat kondisi pasar terlebih dahulu.

“Pelonggaran, baik suku bunga dan GWM tidak serta merta bisa mempercepat pertumbuhan kredit dan ekonomi. Harus dilihat kondisi bank satu per satu,” katanya.

Aviliani menjelaskan, kondisi ekonomi saat ini dalam keadaan yang cukup berat. Makro ekonomi cukup tertekan akibat dinamika-dinamika global yang membuat pelaku usaha sulit mengembangkan usaha dan meningkatkan penyerapan kreditnya.

“Oleh karena itu, perbaikan kondisi dunia usaha dulu yang harusnya menjadi perhatian. Kalau kondisi mereka bagus, maka permintaan kredit akan naik secara otomatis,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini