Wiranto Bantah RI Minta Bantuan AS Atasi Kerusuhan di Papua

Bisnis.com,03 Sep 2019, 19:05 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto saat konferensi pers di Kemenko Polhukam, Selasa (3/9/2019). Bisnis/Rayful Mudassir,

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto membantah Indonesia akan meminta bantuan pemerintah Amerika Serikat untuk menjaga situasi agar kembali kondusif di Papua dan Papua Barat.

Pernyataan ini bertolak belakang dari keterangan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyebut Indonesia ingin mendapatkan support dari AS atas kondisi yang terjadi di Papua saat ini.

Pernyataan itu dikeluarkan usai berjumpa dengan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Asia Timur dan Pasific David R. Stilwell di Kantor Staf Presiden, kemarin.

"Tidak ada minta tolong minta tolong. Ini kondisi di negeri kita sendiri. Antarnegara saling menghormati wilayah teritorial negara lain. Tidak dibenarkan suatu negara ikut campur urusan negara lain," katanya di Kemenko Polhukam, Selasa (3/9/2019).

Dia menjelaskan Indonesia menganut kebijakan politik luar negeri bebas aktif dalam hubungan internasional. Namun dirinya tidak menginginkan urusan negara sendiri dicampuri oleh negara lain.

"Papua dan Papua barat sah merupakan bagian dari teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia," terangnya.

Di sisi lain, pemerintah menyebut kerusuhan di Papua dan Papua Barat ditunggangi oleh asing. Meski begitu tidak disebutkan secara jelas negara mana yang ikut berada dibalik kerusuhan tersebut.

Pun demikian, Wiranto sempat menyebut salah satu orang yang turut menghasut kerusuhan di Papua dan Papua Barat adalah tokoh separatis Benny Wenda.

Dia merupakan Ketua Persatuan gerakan Pembabasan untuk Papua Barat (ULMWP). Dia disebut menggalang sejumlah dukungan dari dunia berkaitan banyak kasus yang dialami oleh masyarakat Papua.

Hingga kini Benny masih berada di Inggris setelah mendapat suaka pada 2002. Dari negara Ratu Elizabeth itu, Benny terus menyuarakan kebebasan untuk Papua Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini