Pindah Ibu Kota Tak Beri Dampak Inflasi ke Kaltim

Bisnis.com,03 Sep 2019, 21:08 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Foto aerial Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, calon ibu kota baru, Rabu (28/8/2019)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik menyebut wacana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur yang diumumkan pada Agustus lalu belum menyumbang kenaikan harga yang signifkan.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan inflasi di bakal ibu kota baru yaitu Kaltim baru terdata di Samarinda dan Balikpapan.

"Di Samarinda inflasi 0,07% dan di Balikpapan justru deflasi 0,52%," ujar Suhariyanto.

Menurut Direktur Statistik Harga BPS Nurul Hasanuddin, pemindahan ibu kota bahkan tak memberi imbas pada kenaikan bahan bangunan ataupun harga sewa rumah di Kaltim. Sebaliknya, kenaikan harga sewa rumah di Pulau Kalimantan hanya terjadi di Pontianak.

"Mungkin bulan ini belum terasa. Mungkin beberapa bulan lagi," kata Nurul.

Terkait kenaikan harga sewa menurut Nurul sangat berkaitan juga dengan permintaan tahun ajaran baru.

Buktinya, sewa rumah cenderung meningkat di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Yogyakarta ketimbang di Kaltim yang baru diumumkan sebagai bakal lokasi ibu kota.

Nurul memerinci di Jakarta inflasi harga sewa rumah naik 0,19% dengan andil 0,08%. Sementara di Bekasi juga tercatat naik 1,60% dan andil 0,03% terhadap inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini