Kemarau Diyakini Tak Ganggu Tanam Padi di Sumsel

Bisnis.com,05 Sep 2019, 16:00 WIB
Penulis: Desyinta Nuraini
Seorang petani menunjukkan padi yang rusak akibat sawahnya mengalami kekeringan di Desa Kademangaran, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (24/6/2019). Menurut petani setempat, puluhan hektar sawah di daerah itu mengalami puso dan gagal panen akibat kesulitan mendapat pasokan air irigasi sehingga petani mengalami kerugian yang tidak sedikit./ANTARA FOTO-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian menjamin musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Oktober tak mengganggu penanaman padi di Sumatera Selatan. 

Pasalnya pemerintah terus menngenjot optimalisasi lahan rawa melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) dan percepatan luas tambah tanam (LTT).

Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Andi Nur Alam Syah mengatakan target LTT di Sumatera Selatan seluas 200.000 hektare (ha). 

Langkah yang dilakukan, yakni menambah bantuan alsintan seperti excavator dan traktor roda empat yang akan bekerja optimal hingga 16 jam per hari. Percepatan LTT juga digenjot dengan menggunakan drone tanam atau tebar benih yang bisa menghemat waktu dan biaya.

"Semua tim bersinergi langsung kawal proses olah lahan dan tanam sehingga indeks tanam juga menjadi dua sampai tiga  kali setahun," tutur Andi, Kamis (5/9/2019).

Kementan juga menyalurkan program bantuan percepatan tanam untuk skala minimum 100 ha dengan distribusi bahan bakar minyak (BBM) untuk pompa dan traktor, serta biaya operator traktor dan operasional gerakan.

"Jika produktivitas padi 5 ton per ha, artinya didapat produksi padi sebanyak 1 juta ton. Produksi ini kita gapai karena kita berhasil amankan produksi di musim kemarau," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini