BNI Syariah Gelar Temu Pelanggan di Yogyakarta

Bisnis.com,07 Sep 2019, 20:40 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank BNI Syariah (BNIS) di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BNI Syariah menggelar acara Customer Loyalty Gathering dalam rangka menjalin ukhuwah dengan segenap nasabah prima dan nasabah institusi.
Acara tersebut berlangsung di Hotel Tentrem, Yogyakarya pada Jumat (6/9/2019) yang dihadiri oleh SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi, Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah Bambang Sutrisno, Branch Manager BNI Syariah Yogyakarta Edi Supriyatna, dan beberapa perwakilan Universitas di Yogyakarya.
Dalam acara bertema Amazing Muharram 1441 H tersebut, BNI Syariah meluncurkan berbagai program khusus yang dapat dinikmati oleh para loyal customer, di antaranya adalah New Apply maupun Top-Up Limit Hasanah Card, pembiayaan konsumer dengan tarif spesial, dan diskon khusus untuk paket perjalanan umroh.
“Melalui Customer Loyalty Gathering, kami berterima kasih kepada nasabah yang telah menjadi mitra kami dalam berhasanah, semoga dapat menjadi mitra dalam mensyiarkan ekonomi syariah,” ujar Iwan dalam keterangan resminya Sabtu (7/9/2019).
 
Dalam acara itu pun BNI Syariah bekerja sama dengan PT BNI Life Insurance untuk memberikan apresiasi tambahan kepada para nasabah beruntung, berupa 3 paket medical check up senilai Rp1,5 juta–Rp2,5 juta.
Iwan pun menyampaikan bahwa animo masyarakat akan perbankan syariah semakin tinggi, sejalan dengan semakin meningkatnya literasi dan inklusi perbankan syariah.
Adapun, total nasabah BNI Syariah per Juni 2019 mencapai 3,22 juta nasabah. Jumlah tersebut meningkat 21,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 
Adapun, hingga Q2/2019 BNI Syariah membukukan aset sebesar Rp42,49 triliun dan laba bersih sebesar Rp315,27 miliar. Laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang sehat dan rasio dana murah yang optimal.
 
Per Juni 2019, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp31,66 triliun, tumbuh 26,03% atau sebesar Rp6,54 triliun (year-on-year/yoy) dengan komposisi pembiayaan yang seimbang antara pembiayaan produktif dan konsumer. 
 
Dalam menyalurkan pembiayaan, Iwan menjelaskan, pihaknya terus berusaha menjaga kualitas yang ditunjukkan dengan rasio Non Performing Financing (NPF) sampai Juni 2019 sebesar 3,03%. Adapun, tingkat pencadangan pembiayaan yang memadai dengan Coverage Ratio berada di angka 91,39%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini