Tren Industri Positif, Nilai Aset Bank BUKU III Malah Turun

Bisnis.com,08 Sep 2019, 16:25 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai aset yang dimiliki bank pada kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III menurun di tengah pertambahan secara industri.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang semester I/2019 nilai aset BUKU III turun 1,37 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp2.593 triliun. Penurunan nilai aset hanya terjadi pada BUKU III.

Sebagai perbandingan, secara industri nilai aset bank di Indonesia tumbuh 7,75 persen. Pertumbuhan juga dialami bank pada BUKU I, II, III dan bank syariah.

Penurunan nilai aset ini sejalan dengan lambatnya pertumbuhan penyaluran kredit bank di BUKU III. Pada periode yang sama, penyaluran kredit bank bermodal inti Rp5 triliun sampai Rp30 triliun di Indonesia hanya tumbuh 1,67 persen secara yoy. Padahal, setahun sebelumnya kredit dari BUKU III bisa tumbuh hingga 13,11 persen.

Jika dibandingkan dengan kelompok BUKU IV, pertumbuhan kredit BUKU III terlihat begitu kecil. Hingga akhir Juni 2019 kredit yang disalurkan BUKU IV tumbuh 16,61 persen. Pertumbuhan kredit dari BUKU III juga kalah dibanding BUKU II yang menorehkan peningkatan pembiayaan 5,22 persen secara yoy.

DItelisik lebih jauh, lambatnya pertumbuhan kredit bank di BUKU III kemungkinan terjadi karena menurunnya pembiayaan investasi sepanjang semester I/2019. Kredit investasi yang disalurkan BUKU III secara yoy menurun 2,21 persen menjadi Rp353 triliun.

Pada saat yang sama, kredit modal kerja (KMK) BUKU III tumbuh 0,11 persen. Pertumbuhan kredit tertinggi BUKU III hingga tengah 2019 terjadi dalam sektor kredit konsumsi yang meningkat 5,40 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini