Target Produksi Padi Ditarget Naik pada 2020

Bisnis.com,09 Sep 2019, 18:51 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Hamparan tanaman padi jenis ketan hitam/Dok. Kementan

Bisnis.com, JAKARTA —  Kendati pagu indikatif Kementerian Pertanian pada 2020 mengalami penurunan, rancangan target produksi padi pada tahun depan mencapai 85,85 juta ton atau naik dari target tahun 2019.

Usulan alokasi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Kementerian Pertanian dipatok di angka Rp21,05 triliun, lebih rendah dibandingkan alokasi 2019 sebesar Rp21,7 triliun.

Fokus utama anggaran pun masih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan pangan nasional. Hal ini tecermin dari alokasi anggaran terbesar pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan senilai Rp5,96 triliun dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan anggaran senilai Rp3,40 triliun.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun tetap optimistis dengan postur anggaran ini. Menyitir catatan produk domestik bruto (PDB) pertanian yang tumbuh dalam tiga tahun terakhir, ia percaya diri tren serupa dapat terus berlanjut meski alokasi anggaran untuk kementeriannya turun.

"Iya tetap naik [target produksi], jadi kita tidak boleh tergantung dengan anggaran. Kita ini regulator, bagaimana mengeluarkan kebijakan sehingga semua anggaran tepat sasaran dan produktif. Sekarang kita terbukti kan, pertanian, kata Bappenas, merupakan salah satu sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Amran usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Senayan, Senin (9/9/2019).

Postur anggaran yang cukup sama dengan tahun 2019, lanjut Amran, tak lepas dari hasil analisis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Mengutip analisis itu, ia menyebutkan setiap 1 persen kenaikan anggaran pertanian, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 0,33 persen. 

Angka itu disebut Amran lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. "Sektor pertanian merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penambahan 1 persen anggaran mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi sebesar 0,33 persen dan kita lihat standar nasional 0,06 persen. Jadi, format anggaran harus tetap seperti sebelumnya. Kita prioritaskan pada sektor-sektor yang mendorong pertumbuhan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini