Indonesia Gaungkan Diplomasi Digital di Asia Pasifik

Bisnis.com,10 Sep 2019, 15:53 WIB
Penulis: Denis Riantiza Meilanova
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) di Jakarta, Selasa (10/9/2019)/Kementerian Luar Negeri

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sekarang sudah waktunya bagi aktivitas diplomasi untuk memanfaatkan teknologi digital

“Ketidakmampuan kita dalam mengikuti lompatan teknologi akan membuat kita tertinggal. Begitu juga dengan diplomasi. Apabila tidak dapat menyesuaikan dengan transformasi yang cepat, diplomasi tidak akan relevan lagi. Itulah sebabnya sekarang ini saatnya kita menyandingkan diplomasi dengan digital,” ujarnya dalam sambutannya ketika membuka Regional Conference on Digital Diplomacy (RCDD) di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Retno menyebutkan ada empat manfaat dari diplomasi digital. Pertama, dapat digunakan untuk menyebarkan pesan perdamaian. Kedua, sebagai alat untuk penguatan kerja sama ekonomi.

Ketiga, sebagai alat untuk melindungi warga negara. Keempat, sebagai alat untuk memajukan pembangunan.

Dia menuturkan Indonesia telah memanfaatkan perkembangan teknologi digital dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

“Kementerian Luar Negeri telah memiliki aplikasi Safe Travel dan portal Peduli WNI, suatu sistem pendataan digital yang terintegrasi untuk diaspora Indonesia," ungkap Retno.

Dia menambahkan melalui RCDD, para delegasi dan peserta dapat saling belajar, saling memperkaya pemahaman mengenai diplomasi digital, saling bekerja sama menjembatani kesenjangan digital, serta membangun langkah bersama dalam menyikapi berbagai tantangan di milenium baru ini.

Konferensi ini akan menyepakati The Jakarta Message on Regional Cooperation on Digital Diplomacy yang antara lain berisi pengakuan pentingnya diplomasi digital, komitmen bersama dalam membangun pesan dan kerja sama diplomasi digital antara pemangku kepentingan terkait, termasuk seruan untuk membangun komunitas yang terbebas dari informasi palsu.

Hasil akhir dokumen ini akan dilengkapi dengan sebuah rencana aksi untuk kerja sama berkelanjutan antara pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun jejaring regional guna meningkatkan pemanfaatan teknologi digital untuk diplomasi.

Forum RCDD yang digagas Indonesia ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari 16 negara Asia Pasifik. Negara-negara tersebut mencakup 10 negara anggota Asean plus Australia, India, Jepang, Korea Selatan, China, dan Selandia Baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini