Pemda Bisa Cegah Indonesia Terimbas Resesi

Bisnis.com,10 Sep 2019, 05:41 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Mendagri Tjahjo Kumolo (kanan) memberikan penghargaan atas Kinerja Prestasi Tertinggi Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada peringatan Hari Otonomi Daerah Nasional ke-23 di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/4/2019)./ANTARA-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Daerah dinilai punya peran yang krusial saat ini membantu menarik investasi langsung sehingga mencegah ekonomi Indonesia melambat akibat resesi global.

Menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro larinya investor China ke negara Asia Tenggara lain tak lepas dari kurangnya peran pemerintah daerah memikat investor.

Dia menceritakan, ada beberapa penyebab yang telah diungkap sebelumnya oleh Bank Dunia perihal hambatan masuknya investasi langsung ke Indonesia. Salah satunya karena regulasi dan perijinan yang rumit dibandingkan negara Asia Tenggara lain.

"Maka perlu dilihat peranan pemerintah daerah, untuk mendukung masalah tantangan investasi langsung secara nasional," papar Andry di Plaza Mandiri, Senin (9/9/2019).

Menurut Andry peran pemerintah daerah atau distrik di Vietnam bisa menjadi contoh bagaimana menangani minat investor.

Misalnya tentang cara pemerintah regional di Vietnam memberi insentif kepada perusahaan asal China. Cara tersebut telah terbukti memperbaiki iklim investasi di Vietnam.

Beberapa contoh yang sudah dilakukan di Indonesia juga bisa dicontoh kepala daerah lain. Misalnya di Banyuwangi, pemda melakukan promosi wisata dan rajin membina komunikasi dengan investor.

Strategi pemanfaatan peran Pemda ini bisa menjadi kunci untuk melakukan relokasi dan perluasan kawasan industri dari Jawa Barat ke Jawa Tengah.

Dengan strategi ini, Andry meyakini Indonesia bisa terbebas dari jerat resesi ekonomi global tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini