Ekonomi dan Pendidikan Syariah Harus Siap Hadapi Era Industri 4.0

Bisnis.com,11 Sep 2019, 00:55 WIB
Penulis: Dewi Andriani
Ilustrasi logo revolusi industri 4.0./Reuters-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, JAKARTA -- Era disrupsi dan industry 4.0 telah menciptakan perubahan besar di berbadagi bidang mulai dari bidang sosial, politik, ekonomi, hingga pendidikan. Hal ini menyebabkan terjadinya economic shifting serta memunculkan berbagai jenis usaha baru yang memanfaatkan media internet.

Ketua DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia Prasetyo Sunaryo mengatakan, economic shifting ini juga dihadapi dalam perkembangan ekonomi syariah yang selama ini lebih fokus pada usaha konvensonal sehingga harus mampu berinovasi dengan dunia digital.

Untuk itu, secara paralel, LDII mendorong warganya untuk memanfaatkan internet dalam bidang ekonomi syariah dan pendidikan karena dua sektor tersebut merupakan tulang punggung yang dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang maju.

“Kedua hal ini harus bisa beradaptasi dengan era digital. Khususnya usaha-usaha yang dikelola dalam bentuk koperasi-koperasi majelis taklim warga LDII. Beberapa warga LDII telah bergiat di bidang internet, baik di bidang pertanian, pendidikan, dan ekonomi,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (10/9/2019).

Menurutnya, era digital ini harus dapat dimanfaatkan karena karena dapat memberi kemudahan bagi semua orang untuk meningkatkan kesejahteraan, membuka lapangan pekerjaan, bahkan menjadi youtuber.

Untuk menghadapi gelombang industri 4.0 ini, DPP LDII menggelar lokakarya nasional pada 10 hingga 13 September yang fokus dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Lokakarya nasional ini menjadi penting, karena, gelombang industri 4.0 menuntut adaptasi yang cepat dari masyarakat. Acara akan dibuka oleh Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto, sekaligus menjadi pembicara kunci

Lokakarya nasional ini mengundang 200 orang perwakilan dari DPW-seluruh Indonesia, praktisi ekonomi dan pendidikan. Pertumbuhan sekolah dan pesantren di lingkungan warga LDII sedang digiatkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini