Penjualan Mobil di China Turun 14 Bulan Berturut-turut

Bisnis.com,11 Sep 2019, 15:07 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Calon pembeli sedan memeriksa mobil di sebuah dealer di Shanghai, China. /Foto Blooomber

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan mobil di China turun selama 14 bulan berturut-turut pada bulan Agustus, sedangkan penjualan kendaraan energi baru terbarukan (NEV) turun untuk bulan kedua berturut-turut.

Dilansir Reuters, data Asosiasi Peorusen Otomotif China (CAAM) mencatat industri mobil China mencatat total penjualan mobil turun 6,9 persen pada Agustus dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya menjadi 1,96 juta.

Angka tersebut mengikuti penurunan 4,3 persen pada bulan Juli dan 9,6 persen pada bulan Juni, serta kontraksi tahunan pertama sejak 1990-an di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perang perdagangan dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, penjualan kendaraan energi baru terbarukan turun 15,8 persen pada Agustus, setelah turun 4,7 persen pada Juli yang merupakan penurunan pertama sejak Januari 2017. Penjualan NEV melonjak hampir 62 persen tahun lalu bahkan ketika pasar mobil secara umum terkontraksi.

Mobil yang masuk kategori NEV adalah mobil plug-in hybrid, kendaraan listrik tenaga baterai dan mobil sel bahan bakar hidrogen. China telah menjadi pendukung utama NEV dan telah membuat persyaratan kuota penjualan untuk sejumlah produsen mobil.

"Karena dampak pemotongan subsidi pada kendaraan energi baru, penjualan untuk kendaraan jenis ini terus menurun," kata Chen Shihua, asisten sekretaris jenderal di CAAM, seperti dikutip Reuters.

CAAM mengatakan pada bulan Juli pihaknya memperkirakan penjualan mobil akan turun 5 persen year-on-year (yoy) menjadi 26,68 juta kendaraan pada tahun 2019.

Meski begitu, CAAM masih memperkirakan penjualan kendaraan energi baru meningkat meskipun dalam laju yang lebih lambat menjadi 1,5 juta, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,6 juta.

Sejak awal tahun 2019, China telah berusaha untuk meningkatkan konsumsi sejumlah barang karena ekonomi melambat di tengah perang perdagangan dengan As yang ditandai dengan tarif impor yang ketat.

"Kami berharap langkah-langkah ini akan mempromosikan konsumsi mobil di China," kata Chen.

Menurut sejumlah analis, penurunan penjualan ini salah satunya juga dipengaruhi oleh penerapan standar emisi kendaraan baru sebelum tenggat waktu pemerintah pusat pada 2020 oleh 15 kota dan provinsi, yang menyumbang lebih dari 60 persen penjualan mobil di China, sehingga menyebabkan keraguan bagi pembeli.

Penurunan penjualan yang berkepanjangan telah membuat produsen mobil lokal seperti Geely Automobile Holdings Ltd dan Great Wall Motor Co Ltd memangkas proyeksi penjualan dan laba tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini