Saham Properti Dorong Indeks Hang Seng Hong Kong Naik Tajam

Bisnis.com,11 Sep 2019, 15:57 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan saham bank dan pengembang properti berhasil mendorong indeks Hang Seng Hong naik ke level tertingginya dalam enam pekan pada perdagangan hari ini, Rabu(11/9/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Hang Seng menguat sekitar 1,8 persen dengan saham pemberi pinjaman dan pengembang properti menjadi pendorong utamanya.

Saham Hang Seng Bank Ltd. dan Wharf Real Estate Investment Co. memimpin dengan kenaikan setidaknya 4,5 persen. Adapun indeks saham properti naik 2,5 persen.

Pedagang sebelumnya menghubungkan penguatan ini dengan spekulasi bahwa pemerintah Hong Kong akan mengumumkan langkah-langkah yang berkaitan dengan kebijakan pertanahan, serta laporan yang dikaitkan dengan South China Morning Post mengenai pengumuman yang akan segera disampaikan.

Surat kabar itu kemudian menegaskan bahwa laporan itu palsu, sedangkan juru bicara kantor Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyatakan tidak memiliki rencana untuk memberikan pernyataan di depan pers hari ini.

Sementara itu, Oriano Lizza, seorang pedagang di CMC Markets PLC. mengacu pada cuitan baru-baru ini oleh seorang editor surat kabar terpandang yang mengatakan bahwa pemerintah China akan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak perang perdagangan.

“Komentar itu membuat saya berpikir mungkin ada stimulus yang lebih besar atau pelonggaran kuantitatif dalam sistem,” tutur Lizza, sebagaimana dilansir dari Bloomberg.

Dalam beberapa bulan terakhir, bursa saham Hong Kong telah tertekan eskalasi perang perdagangan AS-China dan aksi unjuk rasa besar-besaran.

Kerusuhan masyarakat Hong Kong yang pro-demokrasi hingga kini masih berlanjut meskipun Lam telah memutuskan untuk menarik rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi dari wilayah tersebut ke China daratan.

Pengembang properti ternama asal Hong Kong, Sun Hung Kai Properties Ltd., dilaporkan menawarkan rumah-rumah baru dengan potongan harga demi menarik minat pembeli di tengah krisis politik yang memburuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini