Konglomerasi Keuangan Kuasai 65,8 Persen Aset Jasa Keuangan Indonesia

Bisnis.com,11 Sep 2019, 20:16 WIB
Penulis: Lalu Rahadian
Warga melintasi galeri anjungan tunai mandiri (ATM) di Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (5/8/2019)./ANTARA-Aditya Pradana Putra.

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan konglomerasi keuangan menguasai 65,8 persen aset jasa keuangan di Indonesia yang bernilai Rp10.539 triliun, per Desember 2018.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo menyampaikan total aset yang dikuasai konglomerasi keuangan adalah Rp6.930 triliun. Dari jumlah itu, Rp6.743 triliun aset berasal dari konglomerasi perbankan.

“[Konglomerasi] Yang di bank itu Rp6.743 triliun, atau kalau bicara [persentase] di sektor jasa keuangan tadi mendominasi 63,9 persen [aset jasa keuangan]. Tapi kalau terhadap konglomerasi total sektor keuangan, ya 90 persen lebih [konglomerasi] sebenarnya di perbankan. Sisanya kecil, ada di asuransi cuma 1,6 persen, lembaga efek 0,1 persen,” paparnya di kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Penjelasan ini disampaikan menanggapi data Bank Dunia yang beredar di publik sejak beberapa hari lalu. Dalam datanya, Bank Dunia menyebut konglomerasi perbankan menguasai 88 persen aset bank di Indonesia.

Jika membandingkan data OJK dengan nilai aset bank yang senilai Rp8.068,35 triliun per 2018, maka penguasaan konglomerasi perbankan terhadap aset industri ini mencapai 83,57 persen. Angka ini berbeda tipis dengan paparan Bank Dunia.

Menurut Slamet, hingga akhir tahun lalu, ada 48 konglomerasi di sektor keuangan. Sebanyak 34 konglomerasi berasal dari industri perbankan, 3 konglomerasi dari pasar modal, dan 11 berada di Industri Keuangan Non Bank (IKNB).

“Terakhir ada 48 konglomerasi yang kami awasi, 34 itu di-handle di perbankan. Dalam pengawasan konglomerasi ini, ada namanya entitas utama yang konsolidasikan semua reporting dan risk profile dari semua konglomerasi yang ditunjuk oleh OJK,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini