5 Berita Populer Finansial, OJK Kaji Ambang Minimal Nilai Aset Konglomerasi Keuangan dan Bank Mandiri Dorong Penyaluran KUR Sektor Pariwisata

Bisnis.com,12 Sep 2019, 18:34 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Senin (13/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

1. OJK Kaji Naikkan Ambang Minimal Nilai Aset Konglomerasi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan tengah mengkaji kenaikan ambang minimal nilai aset entitas jasa keuangan yang masuk kategori konglomerasi menjadi di atas Rp2 triliun.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo mengungkapkan selama ini, definisi konglomerasi adalah entitas yang memiliki pengendalian dan kepemilikan di lembaga keuangan, baca selengkapnya di sini

2. Bank Mandiri Dorong Penyaluran KUR Sektor Pariwisata

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus mendukung perkembangan sektor pariwisata, salah satunya melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Bank Mandiri mencatat, penyaluran pembiayaan dengan skema KUR dari awal tahun hingga Agustus 2019 sebesar Rp2,48 triliun kepada 32.416 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terkait dengan sektor pariwisata. Baca selengkapnya di sini

3. Konglomerasi Keuangan Kuasai 65,8 Persen Aset Jasa Keuangan Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan konglomerasi keuangan menguasai 65,8 persen aset jasa keuangan di Indonesia yang bernilai Rp10.539 triliun, per Desember 2018.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo menyampaikan total aset yang dikuasai konglomerasi keuangan adalah Rp6.930 triliun. Baca selengkapnya di sini

4. Ini Proses Pengawasan Terintegrasi yang Dilakukan OJK atas Konglomerasi Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan telah memiliki departemen pengawasan untuk melakukan pemantauan terintegrasi di industri jasa keuangan.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Slamet Edy Purnomo mengatakan pengawasan terintegrasi sudah dilakukan sejak OJK berdiri, baca selengkapnya di sini

5. Fintech APERD Raiz Asal Australia Masuki Pasar Indonesia

Industri financial technology (fintech) dari segmen Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) kedatangan satu pemain anyar yang berasal dari Australia, Raiz Invest Indonesia.

Komisaris Raiz Michael N. Luhukay mengatakan Raiz merupakan aplikasi investasi berbasis mobile yang memungkinkan masyarakat berinvestasi di reksa dana. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini