Mengapa Masih Banyak Pengembang Belum Tertarik Membangun Kota Pintar?

Bisnis.com,13 Sep 2019, 08:10 WIB
Penulis: Fitri Sartina Dewi
Smart City. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Untuk mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang pesat, para pengembang didorong lebih inovatif dalam mengusung konsep pengembangan. Salah satu konsep yang tengah menjadi sorotan ialah kota pintar atau smart city.

Meskipun konsep kota pintar telah banyak dikembangkan oleh beberapa pengembang dari berbagai negara maju, di Indonesia masih sedikit jumlah pengembang yang berminat untuk mengadopsi konsep tersebut.

Selain karena persiapan konsepnya yang harus matang, proyek yang dikembangkan haruslah berskala besar.

Head of Research And Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan bahwa besarnya biaya investasi yang harus digelontorkan juga menjadi pertimbangan bagi para pengembang untuk mengadopsi konsep tersebut.

“Banyak pengembang yang merasa hitung-hitungannya tidak masuk sehingga mereka berpikir ulang untuk mengadopsi konsep tersebut,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/9/2019).

Meski banyak pengembang yang masih ragu, Anton menyatakan bahwa ada beberapa pengembang yang tetap berminat untuk mengadopsi konsep tersebut. Contohnya, Sinar Mas Land melalui BSD City.

Anton berharap agar pengembang yang mengusung konsep tersebut bisa memanfaatkan seluruh fitur-fitur secara digital mulai dari sistem keamanan, pengelolaan limbah, penggunaan energi, hingga pelayanan kepada penghuninya.

Menurutnya, segmen konsumen yang bakal tertarik dengan konsep kota pintar utamanya berasal dari kalangan milenial yang memang benar-benar melek teknologi. Selain itu, perusahaan rintisan berbasis teknologi digital juga bakal tertarik dengan konsep tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Zufrizal
Terkini