Sabang Diproyeksikan sebagai Shorebase Migas

Bisnis.com,15 Sep 2019, 09:04 WIB
Penulis: Abdul Hadi Firsawan
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, BANDA ACEH — Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) ingin memanfaatkan wilayah Sabang sebagai shorebase minyak dan gas. Untuk itu, manajemen BPKS berkunjung ke Sabang selama tiga hari pada 12-14 September 2019 guna meninjau berbagai fasilitas yang ada di Sabang.

Kepala Divisi Penunjang Operasi BPMA Iskandar Muda mengatakan, perusahaan minyak dapat memanfaatkan Sabang sebagai shorebase jika syarat teknis dan fasilitas investasi jangka panjang terpenuhi. Dalam kunjungan tersebut, tim dari BPMA didampingi Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) meninjau fasilitas seperti terminal pelabuhan CT1 dan CT3, rumah sakit, pelabuhan TNI AL, Bandara Maimun Saleh, dan lainnya.

“Aktivitas hulu migas dari fase ekplorasi dan ekploitasi bisa sampai 30 tahun. Sehingga diperlukan rencana jangka panjang untuk menjadikan Sabang sebagai salah satu pelabuhan shorebase dengan mempersiapkan prasarana dan sarana pendukung yang layak,” ujar Iskandar kepada stakeholder CIQP (custom, imigration, quarantine, and port) di Sabang.

Perusahaan migas akan menimbang secara matang sebelum memutuskan investasi karena biaya operasional, standar keamanan serta keselamatan kerja yang dibutuhkan tinggi. Karena itu, kata Iskandar, kesiapan fasilitas baik secara teknis maupun non teknis seperti kemudahan dalam perizinan menjadi penting.

“Juga perlu ada kemudahan fasilitas dalam transportasi darat, laut dan udara. Serta fasilitas pergudangan, area terbuka, alat angkut, jetty, dan liquid storage tank. Di samping itu, fasilitas rumah sakit untuk penanganan kondisi darurat juga menjadi pertimbangan,” jelas Iskandar Muda.

Deputi Teknis BPKS Fauzi Umar mengatakan, secara umum Kota Sabang sudah memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung industri minyak dan gas seperti rumah sakit, dermaga, dan pelabuhan Balohan juga sedang direvitalisasi. Kendati demikian, beberapa fasilitas penunjang lainnya belum ada di Sabang.

BPKS akan berupaya memfasilitasi berbagai kebutuhan spesifik yang dibutuhkan industri migas agar wilayah Sabang dapat dimanfaatkan perusahaan. Kelebihan utama kawasan Sabang, sebut Fauzi, ialah adanya fasilitas insentif free trade zone.

Wali Kota Sabang Nazaruddin yang juga anggota Dewan Kawasan Sabang menyambut baik rencana BPMA memanfaatkan wilayah Sabang sebagai kawasan pendukung industri hulu migas.

"Pemerintah Sabang siap membantu apa saja yang menjadi kewajiban Pemerintah Kota Sabang, khususnya terkait regulasi dan perizinan. Kita berharap kegiatan migas di Sabang akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar,” ujar Nazaruddin.

Deputi Perencanaan dan Operasi BPMA Teuku Muhammad Faisal menyebutkan, perusahaan migas yang potensial memanfaatkan kawasan Sabang adalah yang beroperasi di offshore perairan Andaman dan Selat Malaka. Operasi perusahaan-perusahaan ini adalah untuk eksplorasi migas deep sea (laut dalam).

“Jika semua persyaratan teknis dapat dipenuhi, Sabang dapat dimanfaatkan sebagai shorebase. Tentu ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat. Perlu adanya kepastian dan kemudahan dalam investasi, khususnya terkait hal-hal non teknis,” tutur Faisal.

Menurutnya, investasi pada industri migas membutuhkan keamanan, kenyamanan, serta stabilitas politik sehingga operasi hulu migas dapat berhasil dijalankan.(K33)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini