Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BNI Syariah akan tetap mempertahankan pertumbuhan penyaluran kredit produktif pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Rima Dwi Permatasari menyatakan, kredit konsumer merupakan inti bisnis perseroan. Namun, hal tersebut bukan berarti segmen produktif akan ditelantarkan. Perseroan akan tetap memperdalam penetrasi bisnis kredit produktif.
"Kami merupakan bank syariah yang fokus dengan konsumer. Namun, kredit produktif kami juga tetap tumbuh baik, dan kami tetap mempertahankannya," katanya, Sabtu (14/9/2019).
Adapun, total penyaluran pembiayaan BNI Syariah pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp31,66 triliun, naik sebanyak 26% (year-on-year/yoy).
Per Agustus 2019, pembiayaan komersial tercatat sebesar Rp8 triliun, usaha kecil dan menengah sebesar Rp6 triliun, serta mikro sebesar Rp1,5 triliun. Pertumbuhan masing-masing segmen adalah 33% yoy, 11% yoy, dan 22% yoy.
Rima memaparkan, sektor ekonomi yang masih menjadi andalan bagi perseroan adalah pertanian dan peternakan. Meski secara umum, ada risiko pada sektor ini, tetapi perseroan cukup selektif karena memilih debitur yang memiliki kematangan usaha baik.
"Contohnya peternakan, kami sangat mengutamakan peternak yang berkontribusi aktif dalam perayaan Iduladha. Mereka itu sudah punya perhitungan baik, sehingga risikonya cukup terjaga," jelasnya.
Selain itu, Rima menyampaikan bahwa perseroan juga mulai melihat hasil positif dari kerja samanya dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Sekitar Rp750 miliar, kami kerja sama pembiayaan nasabah-nasabah potensial PNM. Ini cukup membantu perkembangan pembiayaan produktif juga," ujarnya.
Di luar itu, Rima mengutarakan bahwa perseroan juga berencana untuk fokus pada sektor ekonomi kreatif, seperti perfilman dan gim. Namun, rencana tersebut agaknya masih cukup terkendala aturan perbankan yang sangat rigit, yang kurang memungkinkan sektor ini digarap langsung melalui pembiayaan.
"Kami ingin sekali masuk ke sektor ini, tetapi sepertinya butuh keseriusan otoritas terlebih dahulu. Agunan merupakan kendalanya, mereka kan tidak bisa hanya mengagunkan ide, itu masih belum memungkinkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel