DEWA Kejar Target Produksi 17 Juta Ton

Bisnis.com,17 Sep 2019, 16:42 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Batu bara./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor tambang PT Darma Henwa Tbk. sudah memproduksi 8,40 juta ton batu bara dari target setahun sebesar 17 juta ton.

Corporate Secretary Darma Henwa, Mukson Arif Rosyidi menyebutkan sampai dengan Juli perseroan sudah memproduksi batu bara sebanyak 8,40 juta ton sampai dengan Juli. Jumlah tersebut setara dengan 49,41 persen target setahun perseroan.

“Tahun ini kami targetkan produksi batu bara sebesar 17 juta ton, lebih tinggi dari target 2018 yakni 13,5 juta,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Berdasarkan data bulanan yang dilansir perseroan, rerata produksi bulanan mencapai 1,2 juta ton.

Adapun sepanjang semester pertama 2019, jumlah produksi batu bara DEWA mencapai 5,66 juta ton. Proyek batubara Bengalon menghasilkan 2,77 juta ton batubara, proyek batubara Asam-Asam memproduksi 2,64 juta ton batubara, dan proyek batubara Satui memproduksi 240.371 ton batubara.

Jumlah angkutan batu bara pun tumbuh 20,03 persen menjadi 7,13 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,94 juta ton. Dari jumlah tersebut, proyek Bengalon berkontribusi terbesar mencapai 4,06 juta ton, proyek Asam-Asam menyumbang 2,64 juta ton, dan proyek Satui sebesar 417.817 ton.

Selain itu, Per Juli 2019, perseroan telah mengupas lapisan tanah penutup sebanyak 11,05 juta bank cubic meter (bcm). Jumlah itu melonjak 71,58 persen dibandingkan dengan Juni sebesar 6,44 juta bcm. Adapun rerata pengupasan pada semester I/2019 berkisar antara 7 juta bcm – 9,10 juta bcm.

Arif optimistis target perseroan sebesar 17 juta ton sampai dengan akhir tahun. Pasalnya sampai dengan September cuaca masih mendukung untuk melakukan produksi. “Kami sudah perhitungkan semua, volume hujan paling deras akan tiba di Desember. Bulan ini cuaca masih bagus jadi kami semua bekerja keras,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini