Kurangi Defisit BPJS Kesehatan, Fokus Kemenkes Harus Diarahkan ke Pencegahan

Bisnis.com,18 Sep 2019, 16:59 WIB
Penulis: Anggara Pernando
Gedung Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. -Bisnis.com/Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan diminta mengubah orientasi program dari mengobati menjadi mencegah timbulnya penyakit.

Saleh Daulay, Wakil Ketua Komisi IX DPR menuturkan fokus selama ini berupa pengobatan penyakit terbukti telah menyerap anggaran yang sangat besar.

Pola ini bahkan menimbulkan kerawanan karena defisit sistem pembayaran layanan kesehatan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencapai Rp38 triliun pada tahun ini.

"Kami harapkan fokus [Kementerian Kesehatan] pada program pencegahan penyakit. Karena itu [pencegahan] lebih murah dari pengobatan," kata Saleh di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (20/9/2019).

Menurutnya, program pencegahan ini harus berupa terobosan gaya hidup sehat. Selain itu juga dilaksanakan program lanjutan baik imunisasi hingga pencegahan stunting.

"Yang utama adalah pengelolaan stunting, ini tidak hanya [betfokus di Indonesia] timur namun juga di seluruh Indonesia. Butuh anggaran besar sehingga seluruh wilayah Indonesia dapat disentuh," katanya.

Dalam konfrensi pers nota keuangan pada Agustus lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan pagu belanja Kementerian Kesehatan sebesar Rp 57,4 triliun.

Jumlah ini sedikit lebih rendah dari pagu 2019 yang mencapai Rp57,8 triliun.

"Namun Kemenkes, meski pagu anggaran lebih rendah nanti [anggaran untuk] BPJS [Kesehatan] cukup besar dan ada kenaikan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini