Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank HSBC Indonesia memperluas layanan segmen bisnis dana kelola (wealth management) dengan meluncurkan layanan, HSBC Premiere Next Gen.
Head of Marketing Retail Banking & Wealth Management HSBC Indonesia Fransisca Kallista mengatakan, layanan itu diperuntukkan bagi putra-putri nasabah berusia 18 hingga 28 tahun untuk mereka yang menempuh pendidikan di luar negeri.
Pihaknya melihat, para pelajar yang menempuh pendidikan di luar negeri kerap kali memiliki beberapa kendala mendapatkan layanan perbankan meskipun orang tua berkecukupan dalam hal pembiayaan.
Misalnya, ketidakpraktisan dalam melakukan transfer ke rekening anak dari bank berbeda, biaya tambahan di setiap pengambilan uang tunai di mesin ATM di negara lain, pengurusan kartu kredit yang hilang di luar negeri, hingga rumitnya mengirimkan kartu kredit atau kartu debit baru ke negara lain.
“Bisa dibayangkan betapa repot dan tidak nyaman orang tua ketika anak membutuhkan dana mendesak. Selain itu, penelitian HSBC menunjukkan mereka yang lulus kuliah memiliki ambisi baru untuk memiliki rumah dan lainnya. Ini pun memerlukan dukungan agar mereka bisa meraihnya,” katanya, Rabu (18/9/2019).
Pada kesempatan yang sama, Head of Customer Value Management HSBC Indonesia Dewi Tuegeh mengatakan, putra-putri nasabah HSBC Premier dapat menikmati layanan istimewa yang dinikmati oleh orang tuanya degan menjadi nasabah HSBC Premier Next Gen.
“Dengan keunggulan HSBC Indonesia baik dalam kapabilitas internasional maupun wealth management, berbagai potensi kendala borderless ini akan dapat diantipasi,” katanya.
Dewi mengutarakan, HSBC Premier memungkinkan nasabah HSBC Premier Next Gen mendapatkan layanan di cabang HSBC seluruh dunia. Mereka juga dapat melakukan transaksi di lebih dari 1 juta ATM VISA/Plus di seluruh dunia, serta akses hingga ke-7 rekening tabungan HSBC dalam satu kartu.
“Mereka juga dapat menikmati fasilitas bebas biaya penarikan mata uang asing di 6.500 ATM di seluruh dunia tanpa melalui konversi mata uang ke rupiah dan bebas transfer secara real time hingga US$100.000 per hari ke lebih dari 30 negara di dunia,” jelas Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel