BI : Rasio Kecukupan Modal Tetap Tinggi

Bisnis.com,19 Sep 2019, 17:36 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan saat acara jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menyatakan, stabilitas sistem keuangan terjaga, disertai dengan risiko kredit yang terkendali dan fungsi intermediasi yang tetap berlanjut berkat rasio kecukupan modal tinggi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, perkembangan ini tecermin dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Juli 2019 yang tetap tinggi yakni 23,1%, dan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang tetap rendah yakni 2,6% (gross) atau 1,2% (net).

Sementara itu, pertumbuhan kredit sedikit melambat dari 9,9% (yoy) pada Juni 2019 menjadi 9,6% (yoy) pada Juli 2019, terutama dipengaruhi oleh terbatasnya permintaan kredit korporasi.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2019 sebesar 8,0% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Juni 2019 sebesar 7,4% (yoy).

"Stabilitas sistem keuangan yang terjaga juga ditopang kinerja korporasi go public yang tetap baik seiring kemampuan membayar yang tetap sehat," terang Perry di Kantor BI, Kamis (19/9/2019).

Dia menyatakan, Bank Indonesia memandang bauran kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial yang akomodatif dapat mendorong pertumbuhan kredit tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan.

Pertumbuhan kredit perbankan diprakirakan dalam kisaran 10%-12% (yoy) pada 2019 dan 11%-13% (yoy) pada 2020.

Sementara itu, DPK diprakirakan dalam kisaran 7%-9% (yoy) pada 2019 dan 8%-10% (yoy) pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini