Prospek Ekonomi Daerah Masih Menjanjikan

Bisnis.com,20 Sep 2019, 11:26 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Ilustrasi/Bisnis
Bisnis.com, SURAKARTA - Prospek ekonomi daerah diperkirakan masih menjanjikan di tengah himpitan pelemahan ekonomi global dan ajloknya harga komoditas.
Kepala Grup Sektoral dan Regional  Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Endy Dwi Tjahjono mengatakan kendati ada tren pelemahan, sejumlah daerah masih menunjukkan pergerakan yang cukup bagus. 
"Karet perkembangannya memang cukup bagus. Namun komoditas yang lain memang tertekan," kata Endy di dalam Seminar Diseminasi Laporan Nusantara Edisi Agustus 2019, Jumat (20/9/2019).
Endy menambahkan, dilihat dari strukturnya pertumbuhan ekonomi Jawa, Sumatra, dan Balinusra didorong oleh permintaan domestik, terutama konsumsi swasta & pemerintah seiring dengan perayaan hari besar keagamaan & periode liburan, pencairan rapel kenaikan gaji ASN, THR, serta gaji ke-13. 
Sementara itu, ekonomi Kalimantan
tumbuh menguat didorong ekspor yang meningkat. Di sisi lain, ekonomi Sulawesi Maluku dan Papua (sulampua)  melambat karena kontraksi ekspor tambang yang semakin dalam.
"Secara umum, 19 dari 34 provinsi tumbuh melambat; utamanya berada di Sulampua. Bahkan 2 provinsi di Sulampua mengalami kontraksi yang dalam (Papua dan Papua Barat)," jelasnya.
Adapun, konsumsi domestik didorong oleh akselerasi konsumsi swasta & pemerintah di hampir seluruh wilayah. Konsumsi di Sumatra dan Sulampua juga dipengaruhi oleh investasi pembangunan koridor baru Tol Lintas Sumatra serta pabrik Lithium. 
Di sisi lain, investasi di Jawa dan Kalimantan justru melambat akibat
tertundanya proyek infrastruktur karena pada Pilpres dan Pileg, serta di Balinusra karena selesainya beberapa proyek a.l. Bendungan Rotiklot di NTT dan PLTMG Sumbawa di NTB.
"Kontribusi net eskpor luar negeri membaik di Jawa didorong ekspor produk makanan olahan dan di Kalimantan disumbang ekspor batu bara ke China," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Achmad Aris
Terkini