Pemadaman Kebakaran Gunung Slamet Tunggu Water Bombing

Bisnis.com,22 Sep 2019, 12:41 WIB
Penulis: Newswire
Kobaran api yang membakar hutan pinus di lereng bagian timur Gunung Slamet pada petak 58a, terlihat dari Desa Serang, Karang Reja, Purbalingga, Jateng, Kamis (12/9/2019). Kobaran api semakin meluas karena upaya pemadaman yang masih terus dilakukan oleh seratusan personel gabungan dari SAR, Polisi dan warga, terkendala medan yang sulit dan tidak tersedianya pasokan air serta peralatan untuk melakukan pemadaman./Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, SEMARANG — Kebakaran di Gunung Slamet terus meluas. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan water bombing atau pemadaman menggunakan helikopter.

Ganjar menerangkan, sambil menunggu bantuan water bombing, sampai saat ini proses pemadaman terus dilakukan.

"Sampai sekarang tim terus bekerja untuk pemadaman, saya setiap saat mendapat laporan dan terus memantau. TNI/Polri, jajaran Forkompimda dan seluruh bupati yang ada di kaki Gunung Slamet terus bekerja. Sudah dikendalikan oleh tim, semua bergerak," kata Ganjar, Minggu (22/9/2019).

Kebakaran di Gunung Slamet lanjut Ganjar memang cukup luas. Kemarin sempat dilakukan pemetaan menggunakan drone, dari gambar udara itu, terlihat kebakaran yang cukup besar.

"Kalau dalam waktu 1-2 hari ini tidak padam, kita siapkan water bombing. Kami sudah berkoordinasi dengan BNPB dan meminta dilakukan pemadaman dengan metode itu," terangnya.

Disinggung kapan water bombing akan dikirimkan, Ganjar mengatakan masih menunggu dari pihak BNPB.

"Masih menunggu, namun skenario itu (water bombing) sudah kami laporkan ke BNPB, tinggal dijadwalkan," tegasnya.

Ganjar juga memerintahkan untuk seluruh jajaran bupati di kaki Gunung Slamet yakni Brebes, Pekalongan, Purbalingga, Banyumas dan Tegal diminta bekerjasama melakukan pemadaman.

"Provinsi sudah membantu, kemarin sudah kami kirim logistik. Tinggal kami dorong pada jajaran bupati di sekitar Gunung Slamet untuk melakukan eksekusi," tegasnya.

Ganjar pun meminta agar semua masyarakat yang ada di desa terakhir Gunung Slamet untuk menahan diri. Mereka diminta agar tidak naik ke gunung guna memenuhi kebutuhan seperti mencari rumput dan kegiatan lain yang memiliki resiko kebakaran.

"Saya minta tolong terus disosialisasikan, masyarakat di sekitar gunung harus terus diedukasi. Saya juga minta semua jalur pendakian ditutup dulu," ujarnya.

Sebagai informasi, Gunung Slamet mengalami kebakaran sejak Selasa (17/9) lalu. Area kebakaran yang awalnya di Kabupaten Brebes kini telah merambat sampai ke Kabupaten Banyumas. (k28)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini