Kadar Polusi Akibat Karhutla Mulai Menurun, Tapi Beberapa Daerah Mengklaim Asap Kian Tebal

Bisnis.com,24 Sep 2019, 14:41 WIB
Penulis: Asteria Desi Kartika Sari
Ilustrasi. Foto udara Jalan Lintas Jambi-Tanjungjabung Timur yang diselimuti kabut asap karhutla di Puding, Kumpeh Ilir, Muarojambi, Jambi, Minggu (22/9/2019). Kabupaten Muarojambi masih diselimuti kabut asap karhutla yang terus memburuk dalam beberapa hari terakhir, sementara upaya pemadaman dari sejumlah pihak masih terus diupayakan./Antara

Bisnis.com, MEDAN-- Berdasarkan pengukuran kualitas udara di Stasiun Klimatologi BMKG Deli Serdang disimpulkan bahwa konsentrasi partikulat PM.10 di wilayah Medan dalam kondisi sedang berkisar pada 116,5 µgram/m3.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis mengatakan secara angka kondisi tersebut memang sudah turun jika dibandingkan sebelumnya, sebagai dampak kebakaran lahan hutan atau karhutla Riau.

"Kemarin sempat di ambang batas mencapai 150 µgram/m3. Tapi pagi ini sudah mulai turun," kata Raidil melalui sambungan telepon, Selasa (24/9/2019).

Kendati begitu, lanjutnya, berdasarkan laporan di beberapa daerah kabupaten atau kota di Sumut ternyata kabut asap semakin tebal. "Beberapa daerah melaporkan asap semakin tebal, jadi sekolah mulai diliburkan untuk tiga hari ke depan itu sudah instruksi Gubernur Sumut," lanjutnya.

Adapun berdasarkan laporan Badan Klimatologi, lanjutnya, saat ini hampir sebagian besar Sumatra termasuk pantai timur Provinsi Sumatra Utara diselimuti kabut asap. Adapun asap terdeteksi di Wilayah Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Sumatra Barat, dan Kepulauam Riau.

Sementara itu, jumlah hotspot di Provinsi Sumatra Utara pada hari ini tercatata sebanyak 3 titik, yakni Kabupaten Labuhan Batu (2 titik) yang berada dilokasi Kecamatan Panei Tengah , dan Kabupaten Tapanuli Utara (1 titik) berlokasi di kecamatan Siborongborong.

" Kondisi asap masih akan terjadi hingga 3 hari kedepan. Jadi dihimbau gunakan masker jika melakukan kegiatan di luar ruangan," katanya.

Tidak hanya itu, Pemprov juga telah meminta puskesmas dan beberapa lembaga untuk memberikan pos layanan kesehatan selama 24 jam, untuk membantu masyarakat Sumut yang terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini