Volume Pemesanan Rata-rata SBR008 Lebih Rendah dari SBR007

Bisnis.com,24 Sep 2019, 16:11 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Karyawan memesan surat berharga negara Saving Bond Retail (SBR) seri SBR007 secara online, di Jakarta, Senin (15/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat volume rata-rata pemesanan Savings Bond Retail (SBR) seri SBR008 lebih rendah dibandingkan dengan seri SBR007.
 
Dikutip dari keterangan resminya, Selasa (24/9/2019), rata-rata volume pemesanan SBR008 per investor sebesar Rp185,48 juta atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata volume pemesanan SBR007 yang mencapai Rp214,08 juta. Adapun transaksi terbesar dilakukan di rentang Rp1 juta-Rp100 juta, yang berkontribusi sebesar 73,34 persen terhadap total pemesanan. 

Selama masa penawaran pada 5-19 September 2019, pemesanan SBR008 mencapai Rp1,89 triliun. Nilai tersebut direalisasikan oleh 10.219 investor dengan 62,2 persen di antaranya merupakan investor baru. 
 
Apabila dibandingkan dengan seri SBR007, volume rata-rata pemesanan SBR008 lebih rendah karena pemesanan secara total pun lebih rendah. Pada seri sebelumnya, yakni SBR007 yang ditawarkan dengan kupon 7,5 persen, nilai pemesanan mencapai Rp3,21 triliun. 
 
Pemerintah telah menargetkan dana sekitar Rp60 triliun dari investor ritel melalui penerbitan surat utang ritel. Hingga saat ini, dengan penawaran 8 instrumen, pemerintah telah mendapatkan dana sebesar Rp40,21 triliun. 
 
Dari jumlah investor total, terdapat 140 investor yang kembali membeli SBR008 sejak pemerintah menerbitkan SBR secara online dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp29,92 miliar. Selain itu, juga terdapat 1.829 investor SBR007 yang membeli SBR008 dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp155,823 miliar.
 
Seperti diketahui, seri SBR008 merupakan instrumen ke-8 dari 10 penawaran yang akan dilakukan pemerintah pada 2019. Seri SBR008 menawarkan kupon 7,2 perssen dengan tenor 2 tahun, dan minimum pembelian dari Rp1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini