Potensi Hujan Mulai Terlihat, Peremajaan Sawit Rakyat Bisa Dimulai

Bisnis.com,24 Sep 2019, 18:06 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Pekerja menyusun tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik Kelapa Sawit Adolina milik PTPN IV, di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2019)./ANTARA FOTO-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) bisa dilanjutkan setelah sempat diperkirakan terganggu akibat kemarau panjang. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hujan mulai turun di sejumlah daerah sentra produksi sawit.

"Memang sedang break karena kemarau agak berat. Kalau kemarau ditanam, sawitnya tidak akan tumbuh. Kalau bulan ini sudah ada hujan di Sumatra bagian utara kami akan menghidupkan kembali peremajaan sawit," kata Darmin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Darmin mengemukakan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara berpotensi diguyur hujan dalam beberapa pekan ke depan. Kondisi ini ia sebut mendukung realisasi peremajaan yang terhenti akibat kondisi cuaca yang tak mendukung.

Ia menjelaskan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) telah memverifikasi alokasi dana peremajaan pada lahan seluas 84.000 hektare (ha) yang dikelola petani rakyat. Dengan bantuan sebesar Rp25 juta per ha, Darmin menyebutkan realisasi pemberian dana telah mencapai 43% dari total lahan.

"Mulai minggu depan peremajaan berjalan kontinu saja, tapi sekarang baru di Sumatra bagian utara karena hujan sudah ada. Jangan di daerah yang enggak ada hujannya," sambungnya.

Darmin pun memastikan keuangan BPDP-KS dalam kondisi mumpuni untuk mendukung peremajaan ini. Ia menyebutkan dana yang dikelola oleh badan tersebut saat ini terfokus pada program PSR.

"Saya sampaikan bahwa BPDP-KS tidak dalam kondisi kesulitan dana karena tidak dikeluarkan untuk FAME [fatty acid methyl ester] dan B20 sehingga kita fokus gunakan dana BPDP-KS untuk peremajaan sawit rakyat," imbuhnya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono pada Agustus lalu sempat menyebutkan bahwa program PSR berpotensi terganggu karena musim hujan diperkirakan mundur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini