IHSG Diperkirakan Lanjutkan Tren Pelemahan

Bisnis.com,25 Sep 2019, 06:21 WIB
Penulis: Annisa Sulistyo Rini
Karyawan berada di depan papan elektronik yang menampilkan harga saham di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (25/9/2019) diproyeksikan melanjutkan tren pelemahan dalam rentang yang mulai terbatas.

Dalam risetnya, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Chistoper mengatakan pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 1,11% pada level 6.137,60. Pelemahan ini didorong oleh sektor tambang (-1,99%) dan aneka industri (-1,72%). Pelemahan ini diakibatkan oleh kepercayaan investor yang menurun karena kelanjutan negoisasi Amerika dan China belum bisa dipastikan.

Selain itu, situasi politik dalam negeri saat ini kurang kondusif. IHSG pun diprediksikan melemah. Secara teknikal, candlestick IHSG membentuk long black body, yang mengindikasikan pelemahan yang semakin kuat dan indikator stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross.

“Ini menunjukkan trend pelemahan masih akan berlanjut, meskipun rentang pelemahan diperkirakan akan mulai terbatas,” tulisnya, Selasa (24/9/2019).

Dennies memperkirakan titik support berada di rentang 6.071 hingga 6.104. Kemudian, titik resistance akan berada di kisaran 6.183 hingga 6.229.

Dia pun merekomendasikan untuk mencermati saham beberapa emiten, yaitu PGAS dengan target harga Rp2.400--Rp2.450, ANTM dengan target harga Rp1.140—Rp1.170, dan INCO dengan target harga Rp4.250—Rp4.350.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya menyampaikan terdapat potensi penguatan IHSG. Dia memperkirakan IHSG berada pada rentang 6.056—6.278.

Menurutnya, tekanan IHSG terlihat mulai terbatas di mana secara fundamental perekonomian masih menunjukkan keadaan yang relatif stabil. Dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend.

“Perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat cukup kuat untuk kembali menanjak di tengah tekanan yang sedang berlangsung, namun tekanan mulai terbatas,” katanya.

William merekomendasikan agar investor mencermati beberapa saham seperti AKRA, SRIL, EXCL, ISAT, TKLM, MYOR, ROTI, HMSP, TOTL, dan SRIL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini