Mahathir: Anda Dapat Kritik Indonesia, tapi Mereka akan Terus Membakar

Bisnis.com,27 Sep 2019, 07:55 WIB
Penulis: JIBI
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengikuti pertemuan Asean Leaders Gathering di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Afriadi Hikmal

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengeluhkan saat ini tidak ada mekanisme internasional yang dapat memaksa Indonesia untuk mengatasi masalah kebakaran hutan yang asapnya sampai memasuki wilayah negara lain.

"Anda dapat menyalahkan Indonesia, Anda dapat mengkritik mereka namun mereka akan terus membakar," kata Mahathir dalam Forum Pemimpin Dunia yang diadakan di Universias Columbia, Amerika Serikat, seperti dilaporkan Channel News Asia, Kamis (26/9/2019).

Peserta forum mempertanyakan tentang perlu tindakan lebih tegas seperti sanksi ekonomi atau membuat pernyataan keras terhadap Indonesia untuk membantu menangani masalah asap, Mahathir meresponnya dengan mencontohkan penyelesaian masalah kebakaran hutan di Brasil.

Menurut Mahathir, presiden baru Brasil, Jair Bolsonaro percaya bahwa pembakaran itu lebih pada aktivitas pertanian.

"Tak ada satupun menghentikan dia. Jadi menurut saya sistem tidak membolehkan kita untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara lain," ujarnya.

Menurut Mahathir, akan ada masanya pembakaran hutan akan menjadi parah dengan dunia diselimuti oleh asap. Dan barulah saat itu, PBB akan mengeluarkan pernyataan bahwa masalah kebakaran hutan bukan lagi masalah domestik, melainkan masalah dunia.

'Saat ini PBB tidak dapat melakukan apapun, namun kita harus berupaya membujuk," ujar Mahathir.

Malaysia merupakan negara yang mengalami dampak parah dari asap yang berasal dari kebakaran hutan di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir.

Mahatir yang menawarkan diri membantu Indonesia untuk memadamkan kebakaran, tidak mendapat sambutan dari pemerintah Indonesia.

Pekan lalu, Mahathir Mohamad mengungkapkan rasa ingin tahunya mengapa presiden Jokowi menolak tawaran Malaysia membantu pemadaman kebakaran hutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini