Saham-saham Syariah Memerah, ASII dan UNVR Penekan Utamanya

Bisnis.com,30 Sep 2019, 10:25 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), tergelincir ke zona merah dan melemah pada perdagangan pagi ini, Senin (30/9/2019), sejalan dengan pelemahan IHSG.

Berdasarkan data Bloomberg, JII melemah 0,84 persen atau 5,81 poin ke level 682,36 pada pukul 09.57 WIB, setelah dibuka turun 1,78 poin atau 0,26 persen di level 686,39.

Sepanjang perdagangan pagi ini, JII bergerak di level 681,72 – 687,76. Pada perdagangan Jumat (27/9), indeks syariah tersebut ditutup melemah 0,47 persen atau 3,28 poin ke level 688,17.

Sebanyak 4 saham menguat, 21 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,12 persen dan 1,13 persen menjadi penekan utama atas pelemahan JII pagi ini.

Sejalan dengan JII, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah 0,68 persen atau 41,89 poin ke level 6.155 pada pukul 09.59 WIB, setelah dibuka turun 0,11 persen atau 6,52 poin di posisi 6.190,37.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.152,49– 6.195,73. Adapun pada perdagangan Jumat (27/9), IHSG berakhir di level 6.196,89 dengan pelemahan 0,54 persen atau 33,44 poin.

Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin oleh sektor industri dasar yang melemah 1,28 persen dan finansial yang turun 0,94 persen. Di sisi lain, sektor perdagangan terpantau menguat 0,01 persen.

 

Saham-saham syariah yang melemah
KodePergerakan (persen)

UNVR

-1,12

ASII

-1,13

SMGR

-3,16

CPIN

-1,92

Saham-saham syariah yang menguat
KodePergerakan (persen)

BTPS

+1,27

UNTR

+0,37

AKRA

+1,36

INDY

+0,74

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini