Penghimpunan DPK Perbankan per Agustus Tumbuh Melambat

Bisnis.com,30 Sep 2019, 20:56 WIB
Penulis: Ropesta Sitorus
Warga menunjukkan uang rupiah pecahan kecil di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/5/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Penghimpunan dana masyarakat oleh perbankan mengalami perlambatan pertumbuhan sepanjang Agustus 2019 dibandingkan dengan bulan sebelumnya, antara lain akibat turunnya suku bunga deposito.

Data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, Senin (30/9/2019), menunjukkan total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun perbankan pada Agustus sebesar Rp5.615,5 triliun, tumbuh 7,3 persen secara year on year (YoY).

Realisasi ini melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 8,0 persen YoY atau sebesar Rp5.627,4 triliun.  

Perlambatan pertumbuhan DPK terutama terjadi pada giro yang tumbuh 7,5 persen , lebih rendah dari Juli yang tumbuh 9,3 persen. Selain itu jenis dana simpanan berjangka juga mengalami perlambatan pertumbuhan yakni dari 8,5 persen YoY  pada Juli menjadi 7,8 persen YoY pada Agustus.

Berdasarkan lokasi penempatan dana, perlambatan giro terutama terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat, sedangkan perlambatan simpanan berjangka terutama terjadi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Perlambatan pertumbuhan simpanan berjangka tersebut sejalan dengan penurunan rata-rata suku bunga tertimbang simpanan berjangka pada Agustus 2019 yang terjadi pada semua tenor.

Suku bunga simpanan berjangka tenor 1, 3, 6 bulan dan 12 bulan menurun, masing-masing daari 6,68 persen, 6,78 persen, 7,24 persen dan 7,12 persen pada Juli 2019 menjadi 6,52 persen, 6,71 persen, 7,17 persen dan 7,11 persen. Adapun, suku bunga simpanan tenor 24 bulan mengalami peningkatan dari 7,02 persen menjadi 7,04 persen.

Di sisi lain, tabungan tercatat mengalami akselerasi pertumbuhan sehingga menahan perlambatan DPK lebih dalam. Penghimpunan dana tabungan tumbuh 6,5 persen menjadi Rp1.847,3 triliun pada Agustus, sediki menguat dari bulan Juli yang naik 6,4 persen YoY menjadi sebesar Rp1.849,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini