Bisnis.com, JAKARTA - Harga surat utang negara (SUN) diproyeksi bergerak terbatas sejalan dengan katalis yang variatif pada perdagangan awal pekan ini.
Dalam risetnya, analis fixed income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono menuturkan katalis negatif utama berasal dari rencana Pemerintah Amerika Serikat untuk membatasi investasi investor AS di Sektor Jasa Keuangan Tiongkok dan juga melakukan delisting emiten Tiongkok di Bursa AS.
Hal tersebut, menurunkan ekspektasi pelaku pasar modal global terhadap damai drama perang dagang antara Tiongkok-AS sehingga mendorong salah satu indikator risiko pasar modal global, tercermin dari CBOE Volatility Index (VIX), meningkat sebesar 7,16% ke level 17,22 poin.
"Pada akhirnya berpotensi mendorong turunnya harga SUN pada awal perdagangan pasar sekunder hari ini secara terbatas," tulisnya dalam riset, Senin (30/9/2019).
Meski demikian, lanjut Dhian, membaiknya data PMI Manufaktur Tiongkok per September 2019 (berdasarkan rilis Biro Statistik Tiongkok (NBS)) menjadi sebesar 49,80 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 49,50 poin, diperkirakan bisa mendorong harga SUN untuk mencatatkan level yang lebih baik pada sesi kedua perdagangan di pasar sekunder hari ini.
"Kami kembali tidak merekomendasikan intraday trading pada perdagangan hari ini, seiring dengan proyeksi pergerakan harga yang masih terbatas. Meski demikian, kami masih merekomendasikan buy secara bertahap untuk seri SUN FR0082, FR0078, dan FR0080 bagi investor yang memiliki orientasi perdagangan jangka pendek," paparnya.
Sementara itu, bagi investor yang memiliki orientasi long-term trading, Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih merekomendasikan investor untuk aksi hold hingga buy seri SUN FR0082, FR0070, FR0078, FR0068, FR0080, FR0079, FR0059, FR0074, FR0072, FR0075, FR0065, PBS014, PBS019, PBS021, PBS022, dan PBS015.
Berikut proyeksi SUN seri acuan:
FR0077 (5yr): 105.50 (6.72%) - 106.00 (6.60%)
FR0078 (10yr): 106.35 (7.32%) - 107.00 (7.23%)
FR0068 (15yr): 105.15 (7.77%) - 105.80 (7.70%)
FR0079 (20yr): 104.85 (7.88%) - 105.60 (7.81%)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel