Harga Loyo, Produksi Batu Bara Diprediksi Masih Tinggi

Bisnis.com,01 Okt 2019, 19:00 WIB
Penulis: Yanita Petriella
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati harga terus berada dalam tren negatif, produksi batu bara nasional hingga akhir tahun ini diperkirakan masih berada di atas level 500 juta ton atau melebihi target yang ditetapkan sebanyak 489,73 juta ton.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi produksi batu bara per 1 Oktober 2019 mencapai 390,15 juta ton atau telah mencapai 79,67% dari yang direncanakan pada  tahun ini sebanyak 489,73 juta ton. 

Sepanjang tahun lalu pun, realisasi produksi baru bara berada di atas target yang ditetapkan sebanyak 485 juta ton. Pada akhir 2018, produksinya mencapai 557,77 juta ton sekaligus jadi rekor produksi dalam negeri.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan target produksi tahun ini hampir pasti terlewati.

"Kalau target bakal tercapai. Di semester I ini, produksi sudah mencapai sekitar 300-an juta ton. Di semester II ini produksi memang rendah karena demand lemah banget, tetapi saya kira akan melebihi target," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2019). 

Senada, Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif berpendapat akan ada tambahan kuota produksi untuk beberapa perusahaan sehingga diperkirakan produksi batu bara hingga akhir tahun ini berada di atas 500 juta ton.

"Saya kira produksi batu bara akan melebihi target seperti tahun lalu," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lucky Leonard
Terkini